Wayahe mBlora Engkek Kembali

oleh -661 Dilihat
oleh
Foto : dok

Oleh : Daryanto

SUDAH lama mimpi Bandara Ngloram bisa operasional lagi, akhirnya bakal terlaksana. Harapannya, dengan kembali aktifnya bandara tersebut tidak sekedar rog-rog asem. Sekejap aktif namun dalam waktu yang tidak lama bandara yang diharapkan akan memacu perekonomian di Blora itu mati suri kembali. Tetap semangat untuk Bupati Arief untuk kerja kerasnya demi memajukan Blora. ”

AKHIRNYA ada kepastian Citilink akan kembali membuka penerbangan Halim (Jakarta) ke Bandara Ngloram, Cepu, PP, di tanggal 27 Januari 2023 mendatang. Seperti semula,  penerbangan dilakukan seminggu dua kali, yakni Senin dan Jumat. Kedepan pihak Citilink akan mendiskusikan lagi.

Sepakat dengan harapan Bupati Blora,  H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, mudah-mudahan harga tiketnya tidak mahal. Karena ini menjadi salah satu faktor utama yang menentukan kelanggengan penerbangan di Ngloram.

Syukur seperti saat penerbangan perdana 26 November 2021 lalu. Harga tiket yang semula diwacanakan di angka Rp 900.000, ternyata hanya di kisaran Rp 600.000. Dari Cepu ke Halim Perdanakusuma pukul 11.45 – 13.20.harga tiket mulai Rp 613.600, sedangkan dari Bandara Halim dipatok mulai Rp 653.600.

Wayahe mBlora engkek kembali. Semua bangga  tentunya dengan adanya kabar bahwa Citilink akan buka kembali penerbangan Halim (Jakarta) ke Bandara Ngloram, Cepu, PP, di tanggal 27 Januari 2023 mendatang.

Semua ini untuk menjawab keraguan publik. Termasuk untuk menjawab nyinyiran orang (melalui status WA dan lan-lain) yang berharap kerja keras Bupati Arief untuk reaktivasi Ngloram akan sia-sia.

Keinginan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan kabupaten Blora dan sekitarnya bukan mimpi. Ini bukan bertepuk sebelah tangan. Toh Direktur Utama PT Citilink Dewa Kadek Rai akui bahwa dengan beroperasinya Citilink ke Blora semoga mampu meningkatkan konektivitas antar daerah di seluruh Indonesia yang pada akhirnya mampu

Baca Juga :  Bupati Arief Tepati Janji, RSUD Randublatung Dilaunching Februari 2024

Dia juga akui, bahwa market atau pasar dari Cepu,Blora dan kabupaten-kabupaten di sekitarnya cukup besar dan cukup menjanjikan, terlebih di Cepu ada institusi pendidikan migas, lembaga-lembaga dari migas.

Sepakat dengan rencana Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, yang akan inten  koordinasi dengan pemkab sekitar, seperti Pemkab  Rembang,Tuban, Bojonegoro, dan dengan Pemkab Pati.

Sepakat juga, jika orang nomor satu di Blora saat ini berharap, penerbangan Halim – Ngloram PP bisa tiga kali sepakan. Yakni,  Senin, Rabu dan Jumat.  Karena akan sangat bagus untuk menggerakkan ekonomi di Cepu Raya. Secara ekonomi nanti akan mampu menggerakkan juga pariwisata dan sektor lainnya.

Sepakat dengan Mas Arief, panggilan akrab Bupati Arief Rohman, yang optimis dari sisi market penumpangnya. Sekali lagi,  harapannya,  harga tiket tidak mahal.  Karena kawasan Cepu Raya kedepan diproyeksikan menjadi pertumbuhan ekonomi baru yang ada di Jawa tengah bagian Timur perbatasan dengan Jawa Timur.

Angkutan Terintegrasi

Di banyak hal sepakat,  kiranya menjadi keharusan, Pemkab Blora menyediakan angkutan terintegrasi Blora Kota – Bandara dan Randublatung – Bandara. Ini merupakan sebuah keharusan. Karena tanpa menggarap angkutan terintegrasi itu, tentu akan muncul banyak peluang para pelanggan Bandara mengeluh. Puncaknya mereka akan enggan lagi menggunakan angkutan udara dari Ngloram.

Penyediaan angkutan yang terintegrasi itu sebenarnya bisa diatasi dengan cara sederhana. Yakni dengan menyiapkan BUMD yang akan mendampingi Angkasa Pura (selaku operator Bandara Ngloram). Selanjutnya melakukan koordinasi  dan membahas bisnis apa yang bisa dilakukan BUMD Blora dalam rangka menjamin kelangsungan penerbangan di Ngloram. Jangan sebatas ikut jual tiket.

Baca Juga :  Angka Rp 49,8 Juta Yang Melegakan

Dengan memperhatikan faktor jadwal penerbangan, angkutan terintegrasi, upaya untuk menggandeng calon pelanggan dari Kabupaten tetangga memanfaatkan keberadaan Bandara Ngloram sangatlah mudah.

Rumusnya, jika tidak ada lagi potensi keluhan pelanggan, secara otomatis pula  dari Bojonegoro, Tuban, Rembang, Ngawi, hingga Grobogan akan terpikat untuk memanfaatkan Bandara Ngloram sebagai sarana menjalankan aktifitas mereka.

Bukannya berprasangka, sebuah keniscayaan, tentu ada pihak-pihak yang berharap Bandara Ngloram gagal. Semua itu bisa “dilawan” dengan melakukan sesuatu, sehingga tidak ada peluang pelanggan atau calon pelanggan mengeluh.

Sekali lagi semua inginkan  Bandara Ngloram sukses. Fasilitas yang ada boleh dibilang mumpuni, mulai dari  landasan 1600 Meter yang sudah mantap dan beberapa kali uji coba.  Bahkan ada r untuk panjang landasan juga akan diperpanjang. Terminal sudah jadi, dan penataan  halaman serta akses jalan masuk telah terselesaikan.  Selamat, Wayahe mBlora  engkek kembali. *)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.