Syukur dan Sabar Kunci Kebahagian

oleh -961 Dilihat
oleh
Santoso Budi Susetyo

Suatu ketika mengatakan “Saya lebih bahagia sekarang dibanding jika saya masih bertahan di Beatles”. Best memutuskan bahwa keluarga yang hangat, pernikahan yang stabil serta hidup yang sederhana adalah ukuran kebahagiaannya.

Hiroo Onoda

Penderitaan yang tampak juga belum tentu membuat tidak bahagia. Seperti yang dilakukan oleh Letda Hiroo Onoda yang ditugaskan masuk ke hutan dalam rangka merecoki Amerika saat suasana perang.

Onoda tetap melanjutkan perjuangan selam bertahun-tahun dalam hutan meski sebenarnya Jepang sudah menyerah pasca bom Atom Hiroshima dan Nagasaki. Semua Informasi yang masuk ke Onoda tidak ada yang dipercaya.

Sampai akhirnya dia harus kembali ke Jepang. Onoda tidak pernah menyesali perjuangannya. Meskipun tampak menderita tetapi bagi dia berkomitmen atas tugas dari kekaisaran jauh lebih bermakna .

Baca Juga :  Akses Blora – Ngawi (Jatim) Lewat Randublatung Segera Tembus

Beragam fragmen dalam sejarah kehidupan manusia adalah soal perburuan kebahagiaan. Penderitaan sesungguhnya adalah meratapi kegagalan dalam pencapaiannya. Panduan hidup yang benar akan lebih menentramkan dalam mensikapinya.

Bagi manusia beriman dan berpengetahuan akan lebih mudah meraih kebahagiaan. Orientasi hidupnya jelas, keyakinannya menembus batas dengan mengimani kehidupan akhirat yaitu hari dimana semua perbuatan akan dibalas.

Tuntunan dari kanjeng nabi dengan syukur dan sabar cukup menjadi pegangan dan kunci kebahagiaan. Hasil bukan urusan manusia. Segala capaian orang beriman adalah kemenangan dan kebahagiaan. Asal niat dan caranya sesuai aturan. (*red)

Tinggalkan Balasan