Jangan  Mengkritik Dengan Fitnah

oleh -645 Dilihat
oleh
Foto : dok

Oleh : Daryanto

DAFTAR Caleg Sementara (DCS) sudah diumumkan, dan siapa yang bakal maju di kontestasi RI satu semakin hiruk pikuk saja. Pesan dan ajakan yang mungkin tidak populer namun barangkali bermanfaat, silahkan berbeda pilihan,  hanya saja jangan sampai hanya karena berbeda pilihan lantas ada intimidasi.

Hargai orang yang punya pilihan berbeda. Jangan lantas melakukan pemaksaan, apalagi dengan intimidasi. Jangan memaksakan kehendak, apalagi meneror.

Situasi di Blora, merupakan kewajaran adanya  orang atau kelompok yang rajin mengkritik pemerintah. Karena sejatinya  kelompok oposisi itu juga diperlukan agar pemangku kebijakan tidak lepas kendali. Tetap on the track.

Terpenting, jangan sampai mengkritik dengan fitnah dan hinaan. Karena ketahuilah, yang difitnah dan dihina pasti punya harga diri. Punya kehormatan.

Mengkritik boleh, sepedas apapun kritik itu. Mau kritik pemerintah, atau pihak manapun boleh, tapi jangan memfitnah, jangan menghujat. Apalagi mengkritik dengan tujuan untuk mengadu domba.

Tak ada gading yang tak retak, begitu kata peribahasa. Artinya tidak ada sesuatu yang sempurna. Demikian juga dengan sosok kepemimpinan H. Arief Rohman, yang resmi menjadi Bupati  Blora tanggal 26 Februari 2021  lalu.

Masa jabatan Arief Rohman dan Tri Yuli Setyowati hanya 3,5 tahun, dengan dipendekannya masa jabatannya yang hanya 3,5 tahun itu, Mas Arief praktis  harus kerja keras dalam mewujudkan visi misi saat mencalonkan diri menjadi Bupati Blora.

Selama dua tahun lebih memimpin Blora, sosok Mas Arief telah berjuang keras untuk tidak jadi orang yang ingin segala-galanya sempurna (perfeksionis) untuk Blora. Meski sebenarnya. apapun dilakukan demi Blora agar maju dan berdaya saing.

Semua itu Jauh dari berharap pujian dari orang lain, karena sejatinya apa yang dilakukan untuk Blora adalah amanah masyarakat Blora. Dengan tagline Sesarengan mBangun mBlora, Mas Arief sadar  tidak bisa sendirian, dan tidak pernah anti kritik.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut siap menerima setiap kritik dan saran untuk menunjang kinerjanya dalam melayani masyarakat di Kabupaten Blora.

“Beritakan yang baik kalau baik, yang jelek ya nanti diperbaiki. Jadi kita ingin menggali potensi-potensi yang ada, ya kita nggak anti kritik ya, silakan kalau memang jalannya jelek ya beritakan nggak masalah,” ungkap Arief Rohman, sehari setelah pelantikannya.

Tiada gading yang tak retak.  Bagi yang suka maido,  sekarang  dibalik, bagaimana seandainya kalian  jadi Mas Arief ?  Begitu menjabat sebagai Bupati Blora ke-30, dimana seharusnya menjabat 5 tahun, karena adanya agenda pilkada serentak, sehingga hanya menjabat 3,5 tahun.

Dalam kondisi itu, dia  dihadapkan dengan hadangan banyak persoalan pelik di Bumi Samin.  Jeleknya infrastruktur, angka kemiskinan, dan seabrek persoalan sosial lainnya.

Belum lagi, menjadi Bupati disaat pandemi Covid-19 di puncak-puncaknya,   refocusing anggaran di tahun 2021 dalam rangka memperlancar program vaksinasi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro di kelurahan dan desa, jumlahnya mencapai Rp 72 Miliar.

Refocusing dilakukan setelah penetapan APBD 2020, sehingga begitu menjadi Bupati,  akan mengurangi jumlah anggaran yang ada di masing-masing OPD, dan berimbas dengan kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya.

Lagi-lagi di tahun 2023 dan 2024, Pemkab Blora harus refocusing anggaran. Di tahun 2023 saja, anggaran harus dipangkas untuk  kebutuhan gaji P3K sekitar Rp 63 Miliar, dan untuk anggaran pilkada ( 40 persen dari anggaran KPU dan Bawaslu) sekitar 20 Miliar. Ini tentu menjadi tantangan, dan akan semakin sulit dan butuh inovasi untuk membangun Blora.

Untuk mewujudkan programnya, di tahun 2022 sempat menginisiasi hutang untuk membangun jalan di Blora, juga dibully. Tak ada gading yang tak retak. Itu hanya peribahasa, isinya nasihat.

Pesan baik untuk direnungi maknanya dan diambil hikmahnya. Peribahasa pun bisa jadi peringatan. Agar tidak terlalu “menuhankan” otak atau pikiran. Agar tidak mudah menyalahkan orang lain lalu lupa kesalahannya sendiri. Dan merasa menjadi orang selalu benar dan membenarkan perilakunya.

Salah dan kurang adalah sifat yang manusiawi. Dengan mengakui kesalahan, maka siapa pun tahu konsekuensinya dan mau berusaha untuk memperbaiki diri. Sebaliknya pula, siapa pun tidak perlu mencela atas kesalahan atau kekurangan orang lain. Karena setiap orang dilahirkan sepaket dengan kelebihan dan kekurangannya.

Jadi untuk apa fokus pada kesalahan orang lain tanpa mau membantu memperbaikinya. Tak ada gading yang tak retak pun mampu jadi spirit setiap orang untuk tidak usah terlalu sedih jika ikhtiar dan perbuatan baik yang dilakukan masih saja dianggap kurang oleh orang lain.

Baca Juga :  Target Vaksin di Blora Baru Capai 106.155 Orang

Sekali lagi, tiada gading yang tak retak. Masih banyak kurang selama Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si./Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM, dua tahun lebih memimpin Blora. Karena sejatinya, memoles barang kusam untuk menjadi mengkilap, tentu butuh proses.

Pekerjaan Rumah (PR) masih banyak menggelayut di bumi Blora. Mulai penurunan angka kemiskinan, kasus stunting, masih banyak ruas jalan yang harus dilanjutkan pembangunannya.

Merupakan, kewajaran jika ada kritik sarkasme untuk pemerintahan Blora saat ini. Namun demikian, yakin bahwa semua bentuk kritik tentu akan menjadi obat mujarab untuk meningkatkan stamina dandan Blora bagi Arief-Etik.

Upaya minta dukungan pusat untuk pembangunan Bocoran alus pertama yang ruas jalan Randublatung – Getas, melalui dana Inpres terus dilakukan, Jika saja, ini goal,   tentu tidak ada alasan lagi untuk mengatakan Blora merupakan daerah terisolir. Randublatung – Getas – tembus Ngawi langsung gerbang Tol – berarti dari arah Selatan untuk mengakses Blora akan terbuka lebar.

Janji Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, akan membangun fasilitas kesehatan (Rumah Sakit) di Blora Selatan ditepati. Tahun 2023 ini, Rumah Sakit di Randublatung akan dibangun.

Untuk pembangunan Rumah Sakit Randublatung tersebut, tahun ini telah dianggarkan Rp 10 Miliar lebih. Sementara itu untuk target kapan operasional, Januari 2024 Rumah Sakit Randublatung akan operasional.

Begitu juga, janji untuk membangun fasilitas kesehatan di Blora Barat juga ditepati. Saat ini, di tahun 2023 ini pembangunan  Rumah Sakit Bhayangkara di Desa Jagong, Kecamatan Kunduran juga on proses.

Dari arah Utara, Rembang – Blora – Cepu – Ngawi sudah menjadi jalan nasional. Dari udara, upaya Bandara Ngloram reaktivasi yang masih butuh perjuangan panjang memang. Tidak ada perjuangan yang berakhir, jika Bandara Ngloram nanti berjalan normal,  nikmat dari Allah mana yang harus kita dustai atas kondisi Blora yang semakin mengkilap.

Di tahun 2023 ini, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat membangun dan merenovasi Terminal Tipe A Cepu. Belum lagi Stasiun besar Cepu terus dibenahi menuju arah representatif. Fakta ini, ditambah  jika Ngloram konsep Cepu Raya ibarat tinggal pencet tombol. Keinginan Cepu untuk menjadi pintu gerbang ekonomi Jawa Tengah di bagian Timur, menjadi sebuah keniscayaan.

Semakin Mantap

Terlepas masih banyak kekurangan, merefleksi 2 Tahun lebih Kepemimpinan Arief – Etyk, kenyataannya,  infrastruktur semakin mantap, kemiskinan terus menurun.

Mal Pelayanan Publik (MPP), yang grand launchingnya dilaksanakan Kamis (3/6/2021) baru saja merayakan ulang tahunnya ke -2, oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) sebagai yang tercepat di Indonesia.

Selama dua tahun ini perkembangan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Blora meningkat signifikan. Yakni, kondisi jalan mantap sudah mencapai 67 persen.

Rinciannya, pembangunan jalan kabupaten di luar jalan nasional dan di luar jalan desa, di tahun 2021 Pemkab Blora membangun hampir sekitar 40 Km dengan anggaran hampir Rp 90 Miliar. Kemudian di tahun 2022, pembangunan jalan meningkat menjadi sekitar 116 Km dengan anggaran hampir Rp 308 Miliar.

amenjadi 11,53. Ditargetkan, di 2023 ini kemiskinan di Blora semakin berkurang. Begitu juga penanganan stunting akan terus ditingkatkan.

Ini capaian yang luar biasa, menyusul saat Arief – Etik dilantik, kondisi kerusakan jalan yang ada di Kabupaten Blora cukup memprihatinkan. Jika ada yang menyorot tentang down grade jalan, semangatnya tentu bukan ingin ndakik dan mengejar prestasi.

Melainkan, semangatnya untuk lebih efektif untuk membangun jalan. Sekedar catatan, ada latar belakang yang patut dipertanyakan, dibalik peningkatan status banyak jalan di Blora beberapa tahun lalu.

Barangkali yang perlu segera diubah wajah kusam untuk menjadikan Blora lebih mengkilap adalah, persoalan kemiskinan dan stunting. Diketahui, kasus pernikahan dini di Blora selama tahun 2022 mencapai 600 kasus. Ini tentu menjadi ancaman kasus stunting baru.

Meski juga perlu diapresiasi memang. Meski kasus stunting di Blora saat ini naik 4 persen, dari 21 % menjadi 25 %. Namun dari angka itu untuk stunting yang dialami badutanya turun hingga di angka 6 %.

Tiada gading yang tak retak, karena memang kesempurnaan itu milik Allah semata. Banyak kritik yang disampaikan secara bisik-bisik – Bupatine kakehan ngurusi nduwur  sementara internal tidak diperhatikan, itu adalah sebuah otokritik yang positif dan sebagai bentuk perhatian kepada Bupati Blora, Arief Rohman.

Maido itu mudah, di kalangan orang Jawa ada ungkapan, kadangkala permintaan atau tuntutan anak kepada orang tua itu berlebih.  Sementara dari kacamata orang tua permintaan itu menjadi semacam keluhan, ora ngerti butuhe wong tuwo. Tetapi sekedar saran untuk Bupati Arief, sekecil apapun kritik hendaknya juga diperhatikan.

Baca Juga :  Jumlah Pemudik di Blora Capai 19.055 Orang

Mblandang

Tak dipungkiri sejak memimpin Blora, julukan yang pas untuk Bupati Arief,  Bupati Blora sing paling mblandang. Mblandhang tersebut jangan diartikan negatif, karena memang  tidak dalam konteks persaingan.  Mblandhang sendiri artinya sesuatu yang sangat cepat, dimana secara leksikal bermakna sesuatu yang lebih dari batas.

Berapa ratus Perguruan Tinggi (PT) di negeri ini yang diajak MoU untuk Sesarengan mBangun mBlora (termasuk di dalamnya untuk membantu mengurangi angka kemiskinan. Termasuk mendigitalisasi Blora,  dan yang paling baru menduniakan Blora.

Baru kali ini sejarah tercipta di Blora. Bupatine mblandang. Bisa dibandingkan, sejak tahun 1992 bupatinya dua kali jabatan, disusul 1999 lagi-lagi bupati dua kali masa jabatan, tahun 2009 kembali bupati juga dua kali jabatan.

H. Arief Rohman, S.IP., M.Si. nekat temui Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, semata untuk kemajuan Blora.

Bupati Blora itu berdialog dengan Jose Ramos Horta untuk membuka peluang atau menjajaki kerjasama antara Blora dengan Timor Leste. Keduanya mendiskusikan peluang kerjasama pendidikan migas hingga perdagangan produk kerajinan kayu jati.

Belum lagi, Bupati Arief juga melakukan koordinasi dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) – Komunitas Politik Luar Negeri Indonesia, sebuah komunitas hubungan internasional terbesar se Asia Tenggara yang dipimpin Dr. Dino Patti Djalal. Hasilnya, FPCI siap bantu percepatan pembangunan Kabupaten Blora melalui program Sister City.

Dengan cara ini  Blora akan benar-benar Go Internasional. Seperti dikemukakan Dino Patti Djalal, berdasarkan studi yang telah ia lakukan, ada beberapa negara yang bisa diajak kerjasama dengan Blora. Seperti Korea, Jepang, China, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Australia.

Dino Patti sendiri mengakui,  jarang ada Bupati yang punya wawasan luas seperti Bupati Blora saat ini. Biasanya malah Kemenlu cari daerah mana yang siap, ini justru Bupatinya yang aktif membangun komunikasi dengan FPCI.

Sister City atau kota bersaudara sendiri adalah konsep menghubungkan dua kota di lokasi negara yang berbeda untuk menciptakan koneksi budaya dan kontak sosial antar penduduk.

Ora duwe kesel. Disela-sela kesibukannya,  Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, masih sempatkan temui  Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Dr. H. Zulkifli Hasan, SE., MM, untuk minta dibantu  Blora ekspor briket arang batok kelapa, kerajinan kayu jati, produk olahan kelor.

Hasilnya, Mendag bersama jajarannya Kemendag mendukung upaya Blora untuk fokus pada peningkatan ekspor hasil produk dari Blora.  Dan siap membantu. Karena menjadi fokus arahan dari Pak Presiden untuk menggenjot ekspor.

Sekali lagi tiada gading yang tak retak, dan kesempurnaan memang hanya milik Allah. Hanya sekedar mengingatkan, nikmat Tuhan  yang manakah yang kamu dustakan, manakala mendengar, melihat dan merasakan Blora saat ini.

Beberapa penghargaan juga diraih Blora dalam dua tahun terakhir ini. Mulai,  menerima Innovative Government Award ( IGA )  2022 dari Kementerian Dalam Negeri sebagai Kabupaten Sangat Inovatif.

Raihan prestasi itu bukan semata berharap Blora akan mendapat Dana Insentif Daerah (DID) dari Kemenkeu, melainkan, menyitir statement Mendagri Tito Karnavian, dengan penghargaan itu dapat menjadi acuan bagi masyarakat dalam menilai kinerja para pimpinan daerah

Baru-baru ini,Bupati Blora H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., bersama Ketua TP PKK Kabupaten Blora Hj. Ainia Sholichah, SH., M.Pd.AUD., M.Pd.BI., terima penghargaan Lencana Manggala Karya Kencana (MKK) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia.

Yang paling gres, sejumlah insan pegiat Keluarga Berencana (KB) dari Kabupaten Blora menerima 5 penghargaan tingkat Jawa Tengah. Penghargaan diserahkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Tengah, Atikoh Ganjar Pranowo dalam acara Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat Jawa Tengah, di pendopo Kabupaten Kendal tanggal 13 Juli 2023).  ***

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.