Hati-Hati, Lonjakan Kasus DBD di Blora Tinggi dan Sudah Memakan Korban  Meninggal 4 Orang

oleh -385 Dilihat
oleh
FOGGING : Petugas dari Dinas Kesehatan Blora tengah melakukan fogging di wilayah yang ditemukan ada kasus Demam Berdarah Dengue.

BLORA, topdetiknews.com  –  Awal tahun 2024 lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) cukup tinggi. Selama bulan Januari ini saja, tercatat jumlah warga Blora yang terserang  penyakit yang penyebarannya melalui nyamuk Aedes Aegypti itu mencapai 159 orang.

Disampaikan  Kabid Pencegahan & Pengendalian Penyakit (P3) Dinkes Blora,  Prih Hartanto ST, dari jumlah kasus DBD yang ada, telah memakan korban meninggal sebanyak empat orang.

Untuk korban meninggal akibat serangan DBD itu masing-masing berada di wilayah Puskesmas Todanan, Randulawang, Tunjungan dan Puskesmas Banjarejo. 

‘’Untuk itu kami menghimbau agar warga meningkakan kewaspadaannya,’’ Jelas Prih Hartanto.

Untuk jumlah kasus DBD tertinggi ada di lima kecamatan. Masing-masing Kecamatan Blora, Cepu, Ngawen, Banjarejo dan Kecamatan Tunjungan.

Baca Juga :  Operasi Antik 2021 di Blora, Polisi Sita 5,47 Gram Sabu-Sabu dan 200 butir “Hexymer”

Dijelaskan, sebenarnya dari laporan yang masuk, selama bulan Januari 2024 ini jumlah kasus Infeksi sebanyak 450 kasus. Hanya dari jumlah itu, yang positif DBD  sebanyak  159 orang, DD 274 orang, dan DSS sebanyak 17 orang. Diketahui, DD adalah  seseorang terindikasi terkena demam dengue namun masuk kategori belum parah.

Waspada

Dengan cukup banyaknya kasus DBD tersebut, Dinas Kesehatan Blora mengingatkan warga untuk waspada. Apalagi akhir-akhir ini cuaca tidak menentu.

Cuaca tidak menentu dimaksud adalah  dalam satu hari bisa terjadi panas terik dan juga turun hujan, sehingga sangat mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Dampaknya kemungkinan besar kasus DBD akan meningkat.

Dijelaskan Prih Hartanto, selama ini dari Dinkes sendiri selalu gerak cepat manakala ditemukan kasus DBD di wilayah tertentu. Yakni melakukan fogging di wilayah yang ditemukan ada kasus.

Hanya saja, diingatkan kegiatan fogging tersebut bertujuan untuk mengendalikan vektor penyakit khususnya nyamuk. Yakni,  hanya efektif dalam membunuh nyamuk dewasa tidak untuk larva, telur ataupun jentik nyamuk.

Baca Juga :  Pasca Ledakan Bom di Makasar, Polres Perketat Pengamanan Gereja dan Obyek Vital

”Justru yang paling efektif,  masyarakat kami himbau untuk giat Pemberantasan Sarang Nyamuk, dengan melakukan 3M plus.  Dikarenakan kemungkinan perkembangbiakan nyamuk akan terus meningkatkan terutama di musim hujan,” papar Kabid P3 Dinkes Blora, Prih Hartanto. ***

Reporter : Muji
Editor : Daryanto

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.