” KEPALA DPUPR Blora, Samgautama Karnajaya melalui Kabid SDA, Surat, ketika dikonfirmasi menjelaskan, untuk longsor di Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, penanganannya akan dimulai awal bulan Mei. Sedangkan untuk penanganan longsoran ruas jalan Ngloram – Gadon, Kecamatan Cepu yang ada di pinggir Bengawan Solo, sudah dimulai pekerjaannya sepekan lalu. ”
BLORA, topdetiknews.com – Masih ingat jalan longsor di Desa Gadon, Kecamatan Cepu, dan di Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, Selasa (12/3/24) malam lalu, akibat tergerus aliran Sungai Bengawan Solo ?
Saat ini longsor di dua titik yang mendapat perhatian serius dari Bupati Blora, H.Arief Rohman, sudah mulai ditangani oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo berkolaborasi dengan bidang SDA dan bidang Bina Marga DPUPR Kabupaten Blora.
Kepala DPUPR Blora, Samgautama Karnajaya melalui Kabid SDA, Surat, ketika dikonfirmasi menjelaskan, untuk longsor di Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, penanganannya akan dimulai awal bulan Mei.
Sedangkan untuk penanganan longsoran ruas jalan Ngloram – Gadon, Kecamatan Cepu yang ada di pinggir Bengawan Solo, sudah dimulai pekerjaannya sepekan lalu.
‘’Saat ini penanganan longsor jalan Ngloram – Gadon masih berproses untuk pemancangan dengan turap baja sheet pile. Sheet pile baja sudah siap di lokasi. Untuk penanganan dilakukan oleh BBWS Bengawan Solo berkolaborasi dengan bidang SDA dan bidang Bina Marga PUPR Blora,’’ jelas Surat, Minggu (28/4/24).
Diketahui, longsor yang terjadi di Desa Gadon mengakibatkan jalan kabupaten ruas Ngloram-Gadon nyaris putus. Dan untuk keamanan ruas jalan tersebut ditutup total sementara, sampai ada perbaikan dari Bengawan Solo.
“Longsor di Gadon cukup parah. Untuk sementara jalan harus ditutup untuk keselamatan dan tidak mengakibatkan longsor susulan. Rigid beton jalan sudah nggandul (menggantung), lantaran tanah dibawahnya amblas. Tadi, saya sudah video call dengan kepala BBWS untuk meminta bantuan perbaikan. Tahun 2021 lalu, jalan ini sudah dilakukan pemasangan bronjong kawat, namun tetap terjadi longsor,” papar Bupati Arief, saat meninjau lokasi longsor beberapa waktu lalu.
Untuk kondisi longsor di Dukuh Kenongogong, Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban yang diakibatkan tergerus arus Sungai Bengawan Solo, mengakibatkan jalan lingkar desa yang berada di tepi sungai Bengawan Solo telah amblas dan bahkan longsor mendekati rumah warga. Kedalaman longsoran mencapai 8 meter, dan dikhawatirkan akan meluas jika tidak segera ditangani. ***
Reporter : Muji
Editor : Daryanto