Banyak PR  Menanti Dibalik Segudang Prestasi  

oleh -631 Dilihat
oleh

TAK ada gading yang tak retak, begitu kata peribahasa.  Tidak ada sesuatu yang sempurna. Demikian juga dengan sosok kepemimpinan H. Arief Rohman, yang resmi menjadi Bupati  Blora tanggal 26 Februari 2021  lalu.

Tak dipungkiri,  banyak prestasi yang diraih Blora dalam dua tahun terakhir ini. Hanya dibalik prestasi itu juga msaih banyak Pekerjaan Rumah (PR)  yang harus diselesaikan. Salah satunya pembangunan infrastruktur jalan yang belum seluruhnya terselesaikan.

Bisa dibayangkan, saat menjabat Arief Rohman menjabat Bupati, untuk menyelesaikan pembangunan jalan di Blora,  total membutuhkan anggaran  Rp 1,5 Tiliun atau  Rp 1.500 Miiliar. 

Anggaran sebanyak itu, Arief Rohman  memperkitakan akan tuntas selama satu periode kepemimpinannya.  Yakni 5 tahun  (2021 – 2026). 

Namun ternyata tahun 2024 nanti sudah Pilkada lagi, sehingga bisa dimaafkan jika nanti  belum bisa menyentuh keseluruhannya.  Selama Arief Rohman, politisi dari PKB itu, kurang lebih 2,5 tahun, sudah berhasil membangun jalan dengan anggaran Rp 800 Miliar. Semua itu baik dari APBD Kabupaten, Banrpov, hibah hingga Inpres.

Sehingga, diperkirakan masih membutuhkan dana Rp 700 Miliar untuk  menyelesaikan pembangunan jalan di Blora. Dengan sisa jabatan 1 tahun, dituntut untuk kerja keras mencari anngaran.

Awam mikirnya, masa kepemimpinan Arief Rohman dan Tri Yuli Setyowati hingga 2026,  atau selama lima tahun. Tidak 3,5 tahun seperti realitanya.  Dengan dipendekannya masa jabatannya yang hanya 3,5 tahun itu, praktis  harus kerja keras Mas Arief  dalam mewujudkan visi misi saat mencalonkan diri menjadi Bupati Blora.

Selama dua tahun lebih memimpin Blora, sosok Mas Arief telah berjuang keras untuk Blora. Apapun dilakukan demi Blora agar maju dan berdaya saing. Begitu dilantik, Arief – Etik menyatakan, siap bekerja siang dan malam untuk memajukan Kabupaten Blora. Dengan tagline Sesarengan mBangun mBlora, Mas Arief sadar  tidak bisa sendirian, dan tidak pernah anti kritik.

Dalam bingkai Sesarengan mBangun mBlora, media selama ini juga dirangkul menjadi partner dalam rangka untuk pembangunan yang ada di Kabupaten Blora.  Politisi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut siap menerima setiap kritik dan saran untuk menunjang kinerjanya dalam melayani masyarakat di Kabupaten Blora.

“Beritakan yang baik kalau baik, yang jelek ya nanti diperbaiki. Jadi kita ingin menggali potensi-potensi yang ada, ya kita nggak anti kritik ya, silakan kalau memang jalannya jelek ya beritakan nggak masalah,” jelas Arief Rohman, sehari setelah pelantikannya.

Tiada gading yang tak retak.  Bagi yang suka maido,  sekarang  dibalik, bagaimana seandainya kalian  jadi Mas Arief ?  Begitu menjabat sebagai Bupati Blora ke-30, dimana seharusnya menjabat 5 tahun, karena adanya agenda pilkada serentak, sehingga hanya menjabat 3,5 tahun.

Dalam kondisi itu, dia  dihadapkan dengan hadangan banyak persoalan pelik di Bumi Samin.  Jeleknya infrastruktur, angka kemiskinan, dan seabrek persoalan sosial lainnya.

Belum lagi, menjadi Bupati disaat pandemi Covid-19 di puncak-puncaknya,   refocusing anggaran di tahun 2021 dalam rangka memperlancar program vaksinasi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro di kelurahan dan desa, jumlahnya mencapai Rp72 Miliar.

Refocusing dilakukan setelah penetapan APBD 2020, sehingga begitu menjadi Bupati,  akan mengurangi jumlah anggaran yang ada di masing-masing OPD, dan berimbas dengan kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya.

Untuk mewujudkan programnya, waktu itu sempat menginisiasi hutang untuk membangun jalan di Blora, juga dibully. Tak ada gading yang tak retak. Itu hanya peribahasa, isinya nasihat.

Ditahun 2023/2024, lagi-lagi akan ada refocusing anggaran terkait pelaksanaan Pilkada. Ini tentu menjadi tantangan, dan akan semakin sulit dan butuh inovasi untuk membangun Blora.

Pesan baik untuk direnungi maknanya dan diambil hikmahnya. Peribahasa pun bisa jadi peringatan. Agar tidak mudah menyalahkan orang lain lalu lupa kesalahannya sendiri. Dan merasa menjadi orang selalu benar dan membenarkan perilakunya.

Di balik peribahasa “tak ada gading yang tak retak” , ada pelajaran untuk kita semua, tidak perlu malu mengakui kesalahan. Dan Mas Arief juga mengakui, jika di 45 program unggulannya, belum semuanya tercapai 100 persen.  Dan proses tetap masih berjalan hingga di tahun 2024.

Ini sejumlah program-program prioritas pembangunan yang telah dilaksanakan selama tahun 2023 ini. Dan diharapkan semangat kerja keras untuk memajukan Blora bisa terus tejaga dan berkelanjutan di tahun 2024 mendatang.

Berkaitan dengan infrastruktur jalan dan jembatan, program Bupati Arief  untuk mewujudkan Dalan Alus , pemerintah telah mengucurkan anggaran hingga ratusan miliar lebih di tahun 2023.

Pada tahun 2023 telah dilakukan pembangunan jalan sepanjang 63.967,85 Meter dengan anggaran sebesar Rp204.395.441.000,00. Selanjutnya, pembangunan jembatan di Kabupaten Blora, telah dilaksanakan di 6 titik  dengan anggaran Rp13.371.277.000,00.

Sebagai perwujudan Banyune Mili Terus, pada tahun 2023 telah terbangun saluran irigasi sepanjang 518 meter, rehab 2 embung, pembangunan tanggul sungai sepanjang 2.181,05 meter, pengembangan Sistem Pengelolaan Air Minum sebanyak 1.689 SR (Sambungan Rumah) dengan total anggaran Rp13.161.347.000,00.

Sementara itu, untuk sanitasi, penambahan pengolahan limbah rumah tangga (tanki septic/ jamban) sebanyak 403 unit. Serta ada pembangunan TPS3R sebagai upaya pengolaan sampah di Desa Jetakwanger.

Untuk meningkatkan kualitas SDM Blora,  dengan program 1 desa 2 sarjana, pada tahun 2023 ada 130 penerima beasiswa dengan anggaran sebesar Rp1.120.500.000,00. Ada pula program 1 desa 1 hafidz yang diwujudkan melalui pemberian beasiswa kepada santri penghafal Al-Qur’an, yang pada tahun 2023 sudah mencapai 128 santri. Program ini juga didukung oleh Baznas Kabupaten Blora.

Pada bidang pendidikan, pembangunan/ rehabilitasi gedung dan sarana/ prasarana sekolah juga telah banyak dilaksanakan. Pada tahun 2023 dianggarkan sejumlah Rp106.305.203.510,00 (untuk 417 sekolah setingkat PAUD/RA/SKB, SD/MI dan SMP/MTs.

Berkaitan dengan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Blora pada tahun 2023, pemerintah telah melaksanakan berbagai program. Seperti  upaya ngopeni kadang kekurangan,  telah dilaksanakan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ebanyak 1.966 unit. Semu itu dengan alokasi anggaran sebesar Rp35.027.500.000,00.

Dari sisi kesehatan, wilayah Kabupaten Blora akan segera mempunyai rumah sakit baru, yakni Rumah Sakit di Randublatung dan Rumah Sakit Bhayangkara di Kunduran.

Kedua rumah sakit tersebut ditargetkan akan dilaunching di awal tahun (Januari-Februari ) 2024 mendatang. Diharapkan hadirnya rumah sakit tersebut bisa menghadirkan pelayanan kesehatan yang semakin merata khususnya di wilayah Blora selatan dan barat.

Selain itu, bersama dengan Pemerintah Pusat, reforma agraria juga telah sukses dilaksanakan di Blora. Pemerintah Kabupaten Blora bersama BPN telah memfasilitasi penyelesaian  status tanah di Kawasan Wonorejo.

Presiden telah menyerahkan 1.043 sertipikat HGB kepada penerima tahap I, dan pada Agustus 2023 lalu telah dilaksanakan tahap II, ada 80 sertipikat yang dibagikan. Terkait perhutanan sosial, juga   telah terbit Sertipikat Kelompok Tani Hutan sebanyak 18 buah untuk 2.939 KK (Kepala Keluarga) dengan luasan total 2.560 ha.

Berbagai Penghargaan

Yang cukup membanggakan, sejumlah penghargaan telah diterima oleh Kabupaten Blora di tahun 2023 ini. Beberapa penghargaan yang berhasil diperoleh itu, antara lain: Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang telah diraih 9 kali berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI.

Berikut penghargaan sebagai  Kabupaten Layak Anak Peringkat Madya Tahun 2023 dari Kementerian PPPA RI, Swasti Saba Pradapa, Kabupaten/ Kota sehat Tahun 2023 dari Kementerian Kesehatan RI,  Penghargaan Manggala Karya Kencana Tahun 2023 dari Kepala BKKBN.

Blora juga menjadi penerima penghargaan Kabupaten Terinovatif pada Innovative Government Award (IGA) 2023 dari Kementerian Dalam Negeri RI, Anugerah Meritokrasi KASN 2023 dari Komisi Aparatur Sipil Negara, Penghargaan Kantor Regional I BKN Yogyakarta atas Penyelenggaraan Seleksi CASN Tahun 2023 dengan Metode CAT BKN secara Mandiri di Tilok UNS Surakarta;

Baca Juga :  Ingin Tiru Wonogiri, Mari Sesarengan Berorientasi Proyeksi

Kemudian, inovasi salah satu fasyankes di Blora juga memperoleh penghargaan Best Practice Pemberian PMT Berbahan Pangan Lokal dari Kementerian Kesehatan RI untuk UPTD Puskesmas Tunjungan, Public Services Of The Year Jawa Tengah Tahun 2023 dari Markplus Institute untuk UPTD Puskesmas Japah , Bebas Stunting Award 2023 dari Kementerian Desa PDTT RI untuk Desa Nglandeyan.

Lalu, Peringkat V Media Center Terbaik Kabupaten/ Kota Kontribusi Berita dari Kementerian Kominfo RI, Peringkat VIII Media Center Terbaik Kontribusi Foto Kementerian Kominfo, Akreditasi Paripurna Rumah Sakit RSUD dr. R. Soeprapto Cepu dari KARS dan Kementerian Kesehatan, Akreditasi A dari Kepala Perpusnas untuk Dinas Perpustakaan Kearsipan.

Tak hanya itu, kreativitas dan inovasi desa yang ada di Kabupaten Blora berhasil mendapatkan apresiasi pemerintah pusat, diantaranya Juara ke-13 Lomba Desa Wisata Nusantara tahun 2023 kategori Desa Sangat Tertinggal/ Tertinggal/ Berkembang dari Kementerian Desa PDTT RI untuk Desa Bangsri.

Desa Sambongrejo masuk dalam 75 besar pada Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2023 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Desa Sambongrejo Juara Harapan 4 Desa Wisata Berkembang pada Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2023 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Masih banyak kekurangan memang selama Bupati H. Arief Rohman, S.IP., M.Si./Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM, memimpin Blora selama dua tahun lebih. Karena sejatinya, memoles barang kusam untuk menjadi mengkilap, tentu butuh proses.

Pekerjaan Rumah (PR) masih banyak menggelayut di bumi Blora. Mulai penurunan angka kemiskinan, kasus stunting, masih banyak ruas jalan yang harus dilanjutkan pembangunannya.

Merupakan, kewajaran jika ada kritik sarkasme untuk pemerintahan Blora saat ini. Namun demikian, yakin bahwa semua bentuk kritik tentu akan menjadi obat mujarab untuk meningkatkan stamina dandan Blora bagi Arief-Etik.

Dari bocoran alus, bukan tidak mungkin Blora di tahun 2023 ini dan puncaknya di tahun 2024 akan semakin mengkilap. Kenapa mengkilap ? Banyak pembangunan yang akan dilaksanakan di Blora, itu menjadi salah satu tolok ukurnya.

Upaya minta dukungan pusat untuk pembangunan Bocoran alus pertama yang ruas jalan Randublatung – Getas, melalui dana Inpres terus dilakukan, Jika saja, ini goal,   tentu tidak ada alasan lagi untuk mengatakan Blora merupakan daerah terisolir. Randublatung – Getas – tembus Ngawi langsung gerbang Tol – berarti dari arah Selatan untuk mengakses Blora akan terbuka lebar.

Janji Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, akan membangun fasilitas kesehatan (Rumah Sakit) di Blora Selatan ditepati. Tahun 2023 ini, Rumah Sakit di Randublatung akan dibangun.

Untuk pembangunan Rumah Sakit Randublatung tersebut, tahun ini telah dianggarkan Rp 10 Miliar lebih. Sementara itu untuk target kapan operasional, Januari 2024 Rumah Sakit Randublatung akan operasional.

Begitu juga, janji untuk membangun fasilitas kesehatan di Blora Barat juga ditepati. Saat ini, di tahun 2023 ini pembangunan  Rumah Sakit Bhayangkara di Desa Jagong, Kecamatan Kunduran juga on proses.

Dari arah Utara, Rembang – Blora – Cepu – Ngawi sudah menjadi jalan nasional. Dari udara, upaya Bandara Ngloram reaktivasi yang masih butuh perjuangan panjang memang. Tidak ada perjuangan yang berakhir, jika Bandara Ngloram nanti berjalan normal,  nikmat dari Allah mana yang harus kita dustai atas kondisi Blora yang semakin mengkilap.

Di tahun 2023 ini, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Darat membangun dan merenovasi Terminal Tipe A Cepu. Belum lagi Stasiun besar Cepu terus dibenahi menuju arah representatif. Fakta ini, ditambah  jika Ngloram konsep Cepu Raya ibarat tinggal pencet tombol. Keinginan Cepu untuk menjadi pintu gerbang ekonomi Jawa Tengah di bagian Timur, menjadi sebuah keniscayaan.

Semakin Mantap

Terlepas masih banyak kekurangan, merefleksi 2 Tahun lebih Kepemimpinan Arief – Etyk, kenyataannya,  infrastruktur semakin mantap, kemiskinan terus menurun.

Mal Pelayanan Publik (MPP), yang grand launchingnya dilaksanakan Kamis (3/6/2021)- baru saja merayakan ulang tahunnya ke -2, oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) sebagai yang tercepat di Indonesia.

Selama dua tahun ini perkembangan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Blora meningkat signifikan. Yakni, kondisi jalan mantap sudah mencapai 67 persen.

Rinciannya, pembangunan jalan kabupaten di luar jalan nasional dan di luar jalan desa, di tahun 2021 Pemkab Blora membangun hampir sekitar 40 Km dengan anggaran hampir Rp 90 Miliar. Kemudian di tahun 2022, pembangunan jalan meningkat menjadi sekitar 116 Km dengan anggaran hampir Rp 308 Miliar.

Sementara itu, kemiskinan di Blora juga mengalami penurunan dari 12,39 % menjadi 11,53. Ditargetkan, di 2023 ini kemiskinan di Blora semakin berkurang. Begitu juga penanganan stunting akan terus ditingkatkan.

Ini capaian yang luar biasa, menyusul saat Arief – Etik dilantik, kondisi kerusakan jalan yang ada di Kabupaten Blora cukup memprihatinkan. Jika ada yang menyorot tentang down grade jalan, semangatnya tentu bukan ingin ndakik dan mengejar prestasi.

Melainkan, semangatnya untuk lebih efektif untuk membangun jalan. Sekedar catatan, ada latar belakang yang patut dipertanyakan, dibalik peningkatan status banyak jalan di Blora beberapa tahun lalu.

Barangkali yang perlu segera diubah wajah kusam untuk menjadikan Blora lebih mengkilap adalah, persoalan kemiskinan dan stunting. Diketahui, kasus pernikahan dini di Blora selama tahun 2022 mencapai 600 kasus. Ini tentu menjadi ancaman kasus stunting baru.

Meski juga perlu diapresiasi memang. Meski kasus stunting di Blora saat ini naik 4 persen, dari 21 % menjadi 25 %. Namun dari angka itu untuk stunting yang dialami badutanya turun hingga di angka 6 %.

Mblandang

Dari catatan sejarah, julukan yang pas untuk Bupati Arief,  Bupati Blora yang paling mblandang dibanding bupati-bupati sebelumnya.Mblandhang tersebut jangan diartikan negatif, karena memang  tidak dalam konteks persaingan.  Mblandhang sendiri artinya sesuatu yang sangat cepat, dimana secara leksikal bermakna sesuatu yang lebih dari batas.

Berapa ratus Perguruan Tinggi (PT) di negeri ini yang diajak MoU untuk Sesarengan mBangun mBlora (termasuk di dalamnya untuk membantu mengurangi angka kemiskinan. Termasuk mendigitalisasi Blora,  dan yang paling baru menduniakan Blora.

Baru kali ini sejarah tercipta di Blora. Bupatine mblandang. Bisa dibandingkan, sejak tahun 1992 bupatinya dua kali jabatan, disusul 1999 lagi-lagi bupati dua kali masa jabatan, tahun 2009 kembali bupati juga dua kali jabatan.

H. Arief Rohman, S.IP., M.Si. nekat temui Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, semata untuk kemajuan Blora.

Bupati Blora itu berdialog dengan Jose Ramos Horta untuk membuka peluang atau menjajaki kerjasama antara Blora dengan Timor Leste. Keduanya mendiskusikan peluang kerjasama pendidikan migas hingga perdagangan produk kerajinan kayu jati.

Belum lagi, Bupati Arief juga melakukan koordinasi dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) – Komunitas Politik Luar Negeri Indonesia, sebuah komunitas hubungan internasional terbesar se Asia Tenggara yang dipimpin Dr. Dino Patti Djalal. Hasilnya, FPCI siap bantu percepatan pembangunan Kabupaten Blora melalui program Sister City.

Dengan cara ini  Blora akan benar-benar Go Internasional. Seperti dikemukakan Dino Patti Djalal, berdasarkan studi yang telah ia lakukan, ada beberapa negara yang bisa diajak kerjasama dengan Blora. Seperti Korea, Jepang, China, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Australia.

Dino Patti sendiri mengakui,  jarang ada Bupati yang punya wawasan luas seperti Bupati Blora saat ini. Biasanya malah Kemenlu cari daerah mana yang siap, ini justru Bupatinya yang aktif membangun komunikasi dengan FPCI.

Baca Juga :  Mugo Iso Dadi Dalane Kamulyan Kahanan ing Tahun Kembar (2020) Iki

Sister City atau kota bersaudara sendiri adalah konsep menghubungkan dua kota di lokasi negara yang berbeda untuk menciptakan koneksi budaya dan kontak sosial antar penduduk.

Ora duwe kesel. Disela-sela kesibukannya,  Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, masih sempatkan temui  Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Dr. H. Zulkifli Hasan, SE., MM, untuk minta dibantu  Blora ekspor briket arang batok kelapa, kerajinan kayu jati, produk olahan kelor.

Hasilnya, Mendag bersama jajarannya Kemendag mendukung upaya Blora untuk fokus pada peningkatan ekspor hasil produk dari Blora.  Dan siap membantu. Karena menjadi fokus arahan dari Pak Presiden untuk menggenjot ekspor.

Sekali lagi tiada gading yang tak retak, dan kesempurnaan memang hanya milik Allah. Hanya sekedar mengingatkan, nikmat Tuhan  yang manakah yang kamu dustakan, manakala mendengar, melihat dan merasakan Blora saat ini.

Blora memang dekengan pusat.  Salah satu buktinya, dua ruas jalan kabupaten di Blora Selatan, yakni – Jalan Temulus (Randublatung) – Sumber (Kradenan), dan jalan Wulung (Randublatung) – Klatak (Jati), saat ini dibangun oleh Kementerian PUPR. Sumber dananya Inpres jalan.

Belum lagi, ruas jalan Blora – Purwodadi juga mendapat anggaran inpres jalan sebesar Rp 156 Miliar.  Atas keberhasilan itu, orang Jawa bilang Bupati Blora saat ini pantas jika dijuluki sosok orang yang digdaya tanpa aji.  Terlepas dengan segala kekurangan yang ada, baik selaku pribadi maupun sebagai kepala daerah.

Orang nomor satu di Blora itu mengkalim dibanding daerah lain di Jawa Tengah,  Blora itu yang paling banyak mendapat dana Inpres Jalan untuk membangun infrastruktur.

Keberhasilan itu sejatinya buah dari  usaha tidak kenal lelah dari Bupati Blora saat ini, untuk melakukan loby-loby ke pusat. Sehingga, dua jalan kabupaten yang rusak bertahun-tahun dapat bantuan pembangunan dari pusat, besarannya senilai hampir Rp 50 Miliar.

Usaha untuk mewujudkan mimpi masyarakat Blora untuk mempunyai jalan yang bagus, tampaknya terus dilakukan. Hasilnya, pembangunan ruas jalan Randublatung – Getas – Batas Ngawi terlaksana melalu skema dana Inpres.

Upaya yang akandilakukan selajutnya adalah membangun jalan  Cabak – Bleboh. Harapannya secepatnya ikut dapat anggaran Inpres Jalan tahap selanjutnya.

Pekerjaan rumah untuk Bupati di tahun 2024  masih banyak.  Untuk itu,  sekedar suport jangan pernah berhenti dalam mengupayakan kemakmuran warga Blora.

Blora itu mayoritas warganya sebagai petani, separo wilayahnya hutan,  sehingga terpetakan, kalau bicara masalah potensi Blora itu ya di bidang pertanian, holtikultura, dan peternakan.

Sebagai penghasil jagung terbesar kedua di Jawa Tengah,  dan populasi sapinya  terbesar di Jawa Tengah, yakin hampir ada 280.000 ekor, persoalan menjadi jelas. Kenapa tidak, ke depan, Blora akan berhasil mentargetkan sebagai daerah penghasil sektor pangan.

Mengembangkan sektor pertanian berbasis organik tentu akan terbuka lebar, karena kesempatan mengkolaborasikan potensi peternakan menjadi mata rantai menghasilkan pupuk organik menjadi sebuah keniscayaan.

Seluruh potensi dilakukan untuk membangun infrastruktur di Blora. Mulai dari pinjaman, APBN P, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten. Terhitung hingga saat ini tak kurang sudah  Rp 600 Miliar digelontorkan untuk membangun jalan. Semua itu untuk membangun jalan menjadi lebih baik sepanjang  250 Km.

Harapannya, ke depan memprioritaskan pembangunan infrastruktur harus dilanjutkan. Karena menjadi keniscayaan,  dengan infrastruktur baik, sektor lain akan bergerak.  Termasuk potensi UKM akan akan tumbuh.

Tetap on the track. Untuk membangun Blora harus kolaborasi memanfaatkan potensi yang ada. Karena selama ini hal itu sudah terbukti hasilnya. Memanfaatkan diaspora yang sukses, seperti Wakapolri dan Kadiv Propam dan sejumlah diaspora lainnya benar-benar jurus ampuh untuk membangun Blora.

Dan hal itu sebagai bukti nyata manifestasi semboyan Sesarengan mBangun Blora. Karena sejatinya untuk membangun Blora tidak bisa sendirian.

Tiada gading yang tak retak. Masih banyak lubang selama pemerintahan Arief Rohman ini. Salah satunya soal reformasi birokrasi, karena sejatinya selama ini orang nomor satu di Blora itu seolah lari sendirian, sementara ada kesan birokrasi keponthal-ponthal untuk mengikutinya.

Ke depan bagaimana kepala OPD jualan ke Bupati pada persoalan  kinerja.  Bukan semata menjual rembug manis dengan tujuan untuk mempertahankan posisinya.

Satu-atunya harapan, adalah pengisian 7 jabatan eselon II yang saat ini kosong.  35 ASN Daftar Seleksi Terbuka  7 Jabatan Eselon II  di Lingkungan Pemkab Blora. Tercatat ada 35 ASN  ikut mendaftar atau melamar 7 (tujuh) formasi jabatan eselon II  yang saat ini kosong tersebut.

Rinciannya, untuk jabatan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, pelamarnya  masing-masing, Pujiariyanto, SP, M.Eng., Ir. Surat, ST, MT, Mulyadi, ST, MM.; Dasiran, S.Ag, M.Si. Berikut Teguh Wiyono ST, MT dan Antonius Sriandwi Nugrahanto, ST, M.SE, M.Sc.

Sementara itu, untuk jabatan Asisten Administrasi Umum, masing-masing pelamarnya, Susi Widyorini, SE, MM,  Rini Setyowati, SE, MM,  Lucius  Kristiawan, ST, M.Si, dan Bawa Dwi Raharja S.STP, M.Si.

Sedangkan jabatan Kepala Dinas Pendidikan, pelamarnya,  Titik Umiyati, S.Pd, M.Si, Sunaryo, S.Pd, M.Si,  Nuril Huda, SP, MM, dan Dwi  Widhayanti, S.Pd.

Pelamar jabatan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan,  pelamarnya masing-masing Agustinus Muning Suprihadi, S.AP,  Bagus Rahadisatya S.STP,  Agus Listiyono, S.Sos, M.Si,  Dra. Mulyowati, MM, Mohammad Toha Mustofa, S.Si, M.Kes,  Budiman, S.STP, MM dan Banar Suharjanto, ST, MT.

Untuk jabatan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata, pelamarnya Widodo, S.Pd, M.Pd,  Iwan Setiyarso, S.Sos, M.Si,  Mas’amah, S.Sos, M.Si, Soekartono, SE, MM  dan Trimo, S.Pd, M.Pd.

Jabatan Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan, dilamar oleh drh. Tejo Yuwono, Ngaliman, SP, MMA, Lilik Setyawan, SP, MM, dan drh. Rosalia Dyah Erawati.

Terakhir, untuk jabatan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, pelamarnya masing-masing Wahyu Jadmiko, S.STP,  Dwi Edy Setyawan, SSTP, MM, Suharto, SE, SH, M.Hum, Tarkun, SH, M.Si dan serta Sujianto, SE, MM.

Rencananya  tanggal 8-10 Januari 2024 akan dilaksanakan tes Assessment di Mabes Polri, kerjasama Pemkab Blora dengan SSDM Polri. Test akan menggunakan metode CAT seperti assessment yang pernah dilakukan Pemkab Blora pada pengisian JPT tahun 2021 lalu.

Bupati Blora H. Arief Rohman,  menyambut baik adanya tahapan seleksi terbuka JPT dalam rangka  mengisi 7 jabatan eselon 2 yang kosong itu.  

Dia  berharap agar 7 posisi kepala dinas atau badan yang kosong itu bisa diisi oleh pejabat definitif, yang memang berkompeten. Sehingga ke depan roda pemerintahan dan pelayanan masyarakat bisa berjalan maksimal.

Untuk memperoleh kualitas SDM yang baik, untuk mengisi 7 jabatan eselon II yang kosong,  pihaknya oleh kembali kerjasama ujian assessment dengan SSDM Polri.

Januari 2024 seluruh pelamar yang dinyatakan lolos akan dites kemampuannya di Mabes Polri. Dan diharapkan bulan Februari 2024 sudah ada pejabat definitif yang dilantik dari hasil seleksi terbuka tersebut.

Tentunya, tidak hanya sekedar terisi. Siapapun kepala OPD yang dilantik, nantinya jualan ke Bupati di persoalan  kinerja, bukan semata menjual rembug manis dengan tujuan untuk mempertahankan posisinya. Semoga yang tersemogakan. ***

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.