Rektor UIN Walisongo Semarang  Kagumi Kampung Samin Blora

oleh -641 Dilihat
Prof Imam, Rektor mendapat kehormatan dengan dipakaikan iket samin oleh sesepuh Samin Mbah Pramugi

BLORA, topdetiknews.com – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Prof Imam Taufiq kagumi  kampung Samin yang ada di Sambongrejo, Kecamatan Sambong Blora. Kagum dengan keasriannya, maupun ajaran-ajaran sedulur sikep yang ada.

Saat berkunjung ke kampung Samin Sambongrejo, Kecamatan Sambong, Blora, Rabu (18/05/2022), rombongan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang itu, oleh Bupati  Blora,  H. Arief Rohman diajak keliling melihat keasrian kampung samin yang hingga saat ini masih dijaga.

Tidak hanya itu, rombongan yang diterima langsung oleh Bupati H. Arief Rohman, dan Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, Sekda Komang Gede irawadi, Kepala BBKAD Slamet Pamudji, sesepuh sedulur sikep Mbah Pramugi Prawiro, serta sejumlah OPD terkait, juga dijamu dengan makanan khas desa yang sudah disiapkan oleh warga setempat.

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Prof Imam Taufiq, mengaku kagum dengan keberadaan kampung Samin yang ada di Sambongrejo itu. 

“Atas nama UIN Walisongo Semarang kami mengapresiasi pada seduluran Sikep dan Pemkab Blora, yang telah mengajak kami untuk melihat keasrian kampung Samin ini, ” ucap Rektor Prof Imam.

Kampung Samin Membawa Inspirasi

Menurutnya, kampung samin ini merupakan tempat yang membawa inspirasi, membawa penguatan daerah yang memiliki etnik kekhasan kekuatan dan karakter Indonesia.

Baca Juga :  Tujuh Pelanggaran Yang Akan Ditindak di Operasi Zebra Candi 2020

“Dan salah satunya Blora ini yang menginspirasi, kita belajar dari kampung samin, disini sangat komplek, dari nilai-nilai samin ini sejalan dengan Walisongo yang dakwahnya menggunakan cara santun dan damai, seperti hanya samin mengajarkan ketentreman rukun,rahayu,” katanya.

Prof Imam menyatakan, keasrian yang ada di kampung Samin Sambongrejo harus dibangun dengan modernitas, namun dalam membangunnya tidak harus mengikis nilai-nilai tradisi yang sudah ada.

“ Kampung Samin harus dibangun, terlebih disini (Kampung Samin) dengan kaitannya transportasi dan komunikasi, kemudian kekhasan yang lain, seperti menggali sedulur sikep yang ada 6-7 tempat, dan ini khas sekali, ini menjadi karakter Indonesia, yang mampu memberikan nilai gemah ripah lohjinawi, samin harus menjadi wajah, motor penggerak, tidak hanya seringkali menjadi nilai-nilai minor tapi dari samin kira belajar nilai karakter, ” imbuhnya.

Bupati H. Arief Rohman mengucapkan terimakasih atas kerawuhannya rektor dan rombongan ke Blora, terlebih kersa berkunjung di Kampung Samin.

“Kami harap dari samin ini menginspirasi untuk Indonesia, oleh karena itu kami mohon bimbingannya, dan kami harap ada penelitian disini yang nanti bisa mengangkat/ menggali nilai-nilai leluhurnya,” tuturnya.

Ada Penelitian ajaran Samin

Bupati yang akrab disapa Mas Arief ini juga  berharap nantinya ada penelitian yang bisa dibuat buku tentang ajaran samin mulai dari nilai luhur dan sebagainya.

Baca Juga :  Raih Predikat Kabupaten Sehat, Blora Terima Penghargaan Swasti Saba Padapa Dari Kemenkes

“Untuk tema bisa kolaborasi, di Blora ini ada kurang lebih 7 lokasi kampung samin. UIN ini punya tim, dan ini bisa diangkat dan akan menjadi kekayaannya kita,” harapnya.

Di sektor wisata, lanjut Arief, tentu akan menjadi daya tarik tersendiri, terlebih dari wisatawan kota kunjungan ke daerah yang disajikan menarik. “Jika ini nanti menjadikan daya tarik wisata tentu akan menggerakan sektor ekonomi daerah, dan perekonomian masyarakat Blora, ” pungkasnya

Ada yang menarik dalam kunjungan ke kampung Samin Sambongrejo itu, yakni Rektor mendapat kehormatan dengan dipakaikan iket samin oleh sesepuh Samin Mbah Pramugi.

Tinggalkan Balasan