Pasca Kebakaran Pasar Ngawen, Berharap Hasil Positif “Langkah Langit” Bupati Arief

oleh -534 Dilihat
oleh
BERDIALOG : Bupati Blora, H. Arief Rohman berdialog dengan para pedagang korban kebakaran Pasar Ngawen. Kini orang nomor satu Blora itu "terbang" ke Pemerintah Pusat berupaya mencari solusi ke depannya.

BLORA, topdetiknews.com – INI mungkin peristiwa kebakaran terbesar sepanjang sejarah di Blora, dengan kerugian mencapai Rp 30,6 Miliar. Kebakaran yang terjadi Selasa (9/1/24) siang sekitar pukul 14.00 WIB itu tentu benar-benar menimbulkan luka yang dalam bagi para pedagang. Dan tidak menutup kemungkinan menimbulkan trauma berkepanjangan.

Bayangkan saja, jumlah lapak dagangan yang terbakar sebanyak 800 lapak pedagang Los, 150 lapak pedagang pelataran dan 60 kios hangus. Disampaikan Kepala Dindagkop UKM Blora, Kiswoyo, taksiran kerugian sebesar Rp 30,69 miliar.

Rinciannya, nilai bangunan Rp 15,5 Miliar, kerugian 60 pedagang kios sebesar Rp 608 juta, kerugian 800 pedagang los Rp 14,29 Miliar, kerugian 150 pedagang dasaran Rp 300 juta.

Sedikit melegakan, begitu tiba dari Jakarta, Rabu siang (10/1/2024), Bupati Blora, H. Arief Rohman, langsung meninjau lapangan untuk melihat langsung perkembangan terkini Pasar Ngawen pasca terjadinya musibah kebakaran pada.

Orang nomor satu di Blora itu memberi dorongan mental kepada para pedagang yang menjadi korban dari amukan si jago merah itu. Selain sekedar meringankan juga menyerahkan bantuan kepada pedagang.

Bupati sempatkan berdialog dengan perwakilan pedagang yang menjadi korban kebakaran karena dagangannya hangus. Secara simbolis menyerahkan bantuan kepada 30 pedagang sebagai bentuk keprihatinan.

Bantuan berupa sembako dan sejumlah kebutuhan rumah tangga tersebut, selanjutnya akan diserahkan oleh Dinas terkait kepada seluruh pedagang yang mengalami kerugian akibat kebakaran.

“Yang sabar nggih Pak, Buk, kami semuanya turut berduka dan prihatin atas musibah kebakaran ini. Pemerintah akan terus mendampingi agar pedagang bisa segera kembali berjualan,” ucap Bupati Arief.

Baca Juga :  48  Proyek Jalan dan Jembatan di Blora Segera Digeber

Berbagai alternatif penanganan akan dilakukan Pemkab Blora. Sebagai langkah jangka pendek, Bupati akan segera menggelar rapat dengan Dinas dan perwakilan pedagang untuk membahas kemungkinan kemungkinan skema relokasi pedagang dan lainnya.

Selain itu, pihaknya akan undang beberapa Perbankan untuk hadir. Hal itu dilakukan, jika banyak pedagang yang punya pinjaman kredit, nantinya diminta ada skema khusus untuk membantu pedagang nasabah perbankan. Termasuk kelak dibantu jika butuh bantuan modal untuk memulai usaha kembali.

Langkat Langit

Menyadari bahwa untuk membangun kembali Pasar Ngawen butuh dana besar, bisa mencapai puluhan miliar rupiah, Bupati Arief Rohman mengambil langkah langit untuk mencari solusi.

Untuk solusi jangka panjang, Bupati minta Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM segera membuat surat pengajuan bantuan pembangunan pasar yang ditujukan kepada Kementerian Perdagangan.

Direktur Kementerian Perdagangan yang kebetulan orang Blora langsung di video call dan dilaporkan musibah kebakaran itu. Pertimbangannnya, dulu bangunannya bantuan dari Kementerian Perdagangan.

Tidak hanya komunikasi melalui HP, Bupati Arief Jumat (12/1/24) akan langsung menghadap ke Jakarta untuk audiensi.

“Karena kebutuhan pembangunan pasar ini nilainya besar. Berdasarkan saran melalui sambungan video call, permohonan anggaran pembangunan pasar akan diajukan bersama ke Kementerian Perdagangan dan Kementerian PUPR. Mohon do’anya nggih, semoga upaya kami diberikan kelancaran,” ungkap Bupati.

Banyak orang memprediksi kerugian akibat kebakaran pasar Ngawen cukup besar. Dan ternyata benar. Seperti disampaikan Kepala Dindagkop UKM Blora, Kiswoyo, bahwa total kerugian akibat musibah kebakaran tersebut mencapai puluhan miliar. Yakni mencapai Rp 30,6 Miliar.

“Taksiran kerugian akibat kebakaran Pasar Ngawen Blora sebesar Rp 30,69 miliar. Rinciannya nilai bangunan Rp 15,5 miliar, kerugian 60 pedagang Kios Rp 608 juta, kerugian 800 pedagang los Rp 14,29 miliar, kerugian 150 pedagang dasaran Rp 300 juta,” jelasnya.

Baca Juga :  Sejumlah Nakes Positif Covid-19, Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kedungtuban Dialihkan

Titik Kebakaran di Blok A hingga Blok X dan Blok Z. Penyebab kebakaran untuk sementara diduga pedagang menyalakan lilin saat pemadaman listrik PLN, namun lupa dipadamkan ditinggal pulang.

Untuk jumlah lapak dagangan yang terbakar menurutnya sebanyak 800 lapak pedagang Los, 150 lapak pedagang pelataran dan 60 kios dinyatakan hangus. Adapun 71 kios terdampak rusak berat dan ringan.

Perhatian dan langkah yang diambil oleh Bupati Blora mendapat tanggapan positif dari sejumlah pedagang setempat.

Bu Yati salah satu pedagang yang dagangannya hangus misalnya. Dia mengucapkan terimakasih atas perhatian Bupati Blora. Dirinya sedikit lega atas hadirnya Bupati di lokasi kebakaran.

“Alhamdulillah Pak Bupati datang langsung, sehingga kami tidak merasa sendirian. Terimakasih Pak Bupati yang telah datang memberikan bantuan dan mengupayakan agar pasar dapat dibangun lagi. Kami inginnya dapat ganti rugi, namun bagaimana lagi namanya musibah. Semoga ada relokasi sementara untuk kami jualan sambil menunggu pembangunan pasar yang baru nanti,” ungkap Yati.

Menurutnya kebakaran yang terjadi kemarin berlangsung cepat. Pihaknya tidak sempat menyelamatkan barang barang dagangan karena lapak berada di tengah pasar. “Kabarnya ada pedagang yang meninggalkan lilin. Saya sudah pulang, ketika dapat kabar pasar kebakaran sudah sore. Tidak sempat menyelamatkan barang,” tambahnya. ***

Reporter : Muji
Editor : Daryanto

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.