In Memoriam Joko Mugiyanto : Sosok Jago Berteman, Ksatria,  Konsekuen dan Teguh Berprinsip

oleh -973 Dilihat
oleh
Foto || Istimewa

INNALILLAHI WAINNAILAIHI ROJI’UN. Itulah rahasia Ilahi yang manusia tidak tahu kapan terjadi dan tidak  kuasa pula untuk menghindar. Tekane jodho, pati maupun rejeki. Selamat jalan Bang Jack, kamu orang baik. Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya, menerima amal baik selama di dunia fana.”

BLORA, topdetiknews.com – INNALILLAHI WAINNAILAIHI ROJI’UN. Blora kehilangan salah satu putra terbaiknya, Bang Joko Jack (Joko Mugiyanto), Kepala Desa Sitirejo, Kecamatan Tunjungan.

Sabtu (4/11) siang sekitar pukul 12.30 WIB, sahabat, teman diskusi, meninggal dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Waktu itu, sosok yang saya kenal jago berteman, setelah mengikuti acara Bimtek pengelolaan Pemerintahan desa, dengan narasumber dari Kementerian Desa dan PDTT, Kemendagri di Yogyakarta dll.

Usai Ishoma mengeluh punggungnya sakit dan sesak nafas, dan langSung dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam perjalanan sudah dinyatakan meninggal dunia.

Bupati Blora, H. Arief Rohman sampaikan ‘’ turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya rekan kerja kita, Pak Joko Jack (Joko Mugiyanto), Kepala Desa Sitirejo, Kecamatan Tunjungan.’’

INNALILLAHI WAINNAILAIHI ROJI’UN. Itulah rahasia Ilahi yang manusia tidak tahu kapan terjadi dan tidak  kuasa pula untuk menghindar. Tekane jodho, pati maupun rejeki. Selamat jalan Bang Jack, kamu orang baik. Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya, menerima amal baik selama di dunia fana.

Kamis (2/11/23), siang, Bang Jack yang konsekuen, kstria, dan teguh berprinsip, sempat WA saya dan mengajak ngopi di Kantin Bappeda Blora. Dalam voice note dia mengatakan,  ‘’mosok di Bappeda aku ogak mbok traktir, pisan-pisan wong ndesa dibayari…’’

Masih terngiang dengan rekaman suara yang dikirim almarhum via Whatsapp ke Hp saya itu. Lama tidak pernah njagong sejak almarhum dilantik sebagai Kades Sitirejo oleh Bupati Blora, H. Arief Rohman, bertepatan peringatan HUT ke-78 RI di Kabupaten Blora, bersama 20 Kepala Desa hasil Pilkades serentak 2023, di pendopo Kabupaten Blora.

Ada satu “wasiat” yang disampaikan ke saya saat ngopi di Kantin Bapped, ‘’Ji tulung ah sampaikan ke Gus e (Bupati Arief Rohman). Motor operasional Kades Sak mBlora pengadaan terakhir tahun 2008 hlo. Mosok ora diperhatekke, paling ora 2023 ana pengadaan motor dinas e Kades NMax apa PCX ngono hlo,’’ katanya waktu itu.

Baca Juga :  Sosialisasikan Peluang Kerja Ke Luar Negeri Edi Wuryanto gandeng BP2MI

Karena cukup masuk di nalar, motor dinas Kades di Blora yang pengadaannya terakhir tahun 2008 – berarti sudah 15 tahun – bukan ngoyo woro kalau ada usulan sudah saatnya Pemkab mengadakan motor dinas untuk 271 Kepala Desa di Blora.

Saya sampaikan ke almarhum, InsyaAllah akan saya sampaikan “wasiat” itu, namun saya sampaikan masalah goal atau tidak bukan ranah saya. Apalagi di tahun 2024 APBD Blora dipastikan masih dalam format minimalis.

Sedikit menengok ke belakang, almarhum Joko Mugiyanto yang beken dipanggil (Bang Jack) pernah menjadi anggota DPRD Blora 2014-2019, di Pilkades Sitirejo  meraih 968 suara mengungguli suara calon petahana Mustafidah yang memperoleh 468 suara.

Joko sendiri mengaku sebenarnya sudah tak mau berkompetisi untuk menjadi petinggi di Sitirejo. Tapi setelah didesak dan melihat keinginan besar masyarakat, hatinya pun meleleh. Dia akhirnya bersedia maju di Pilkades tahun 2023 melawan incumbent Kades Mustafidah.

Joko yang mantan Kepala Desa dua periode, berkeinginan untuk bisa merajut kembali keguyubrukunan warga agar tidak ada lagi dukuh per dukuh melainkan satu desa yaitu Desa Sitirejo bersatu.

Sekali lagi, Bang Jack, kamu orang baik, semoga amal dan perbuatan baikmu diterima disisiNya dan diampuni segala dosa-dosanya. Tak, ada manusia di dunia ini  yang sempurna. 

Banyak kejadian alam yang mengajari diri saya beberapa hal kebaikan. Misalnya, untuk tidak menggunjing kejelekan atau dosa orang.

Satu bulan yang lalu misalnya, saat saya dalam perjalanan Blora – Cepu, mata ini tanpa sengaja melihat dan membaca  tulisan di bak truk bagian belakang,  ‘’Biar Malaikat Raqib dan Atid yang menilai saya, Lembemu Ora Usah Nyangkem ‘’.

Baca Juga :  3 Tenaga Medis RSU Cepu Positif Rapid Test

Kasar bunyi tulisan itu, tetapi sesungguhnya makna yang tersirat sangat mendalam. Karena sejatinya urusan amal baik dan buruk itu sudah menjadi urusan Malaikat Allah. Bukan manusia yang menggunjing dan memvonis.

Tetapi bukan masalah alus dan kasar tulisan itu, tetapi makna dari tulisan itu. Jangan membicarakan keburukan orang lain, sebaik-baiknya orang tetap saja ada jeleknya.

Jangan membicarakan kejelekan orang. Kita tidak tahu yang kita jelekan itu ternyata sudah diampuni oleh Allah hlo. Allah sayang sekali kok sama kita yang tidak akan membicarakan kejelekan orang.

Termasuk ternyata selama ini kita kejam dengan sesama. Teman makan teman, bahkan saudara sendiri kita sikat. Kenapa tidak kita mau mulai latihan, majulah tanpa menyingkirkan, naiklah tinggi tanpa menjatuhkan orang lain, jadilah baik tanpa harus menjelekkan. Termasuk monggo kita berlatih jadilah benar tanpa harus menyalahkan orang lain.

Bagaimana kita tidak kejam. Pernah anda melakukan hal ini, saat ngopi di warung, tiba-tiba lewat seekor semut, dan entah sengaja apa reflek, semu itu kita Jithes dan mati.

Atas peristiwa itu, anda pernah mikir, semut yang anda bunuh itu semut jantan, dan istri semut itu sedih mendalam, saat mencari dan menjumpai suaminya mati dibunuh manusia. Belum lagi, 10 ekor anak-anak  semut itu meronta-ronta menunggu kedatangan bapaknya ?  ***

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.