BLORA, topdetiknews.com – Terus bertambah rumah warga Blora Kota, tersebar di sejumlah tempat, rata-rata berada di bantaran sungai yang terancam longsor. Beberapa lokasi sudah ditangani oleh bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Selain 6 rumah di wilayah Kelurahan Tambahrejo, saat ini juga ada 1 rumah di RW 5, Kelurahan Bangkle, ada satu rumah yang terancam longsor dan berpotensi berpotensi merembet ke beberapa rumah yang ada di sekitarnya. Longsor juga terjadi di kawasan Tirtonadi.
Menurut Kepala DPUPR Blora Ir. Samgautama Karnajaya,MT melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), Surat menjelaskan, untuk longsoran yang mengancam rumah warga di Kelurahan Bangkle, sudah dilakukan penanganan sementara.
Untuk longsoran Tirtonadi, yakni di bantaran Sungai Grojogan ? Dikemukakan Kabid SDA Surat, saat ini BBWS Pemali Juana sedang melakukan penanganan. Sejumlah material glugu (pohon kelapa) sudah ada di lokasi. ”Pekan ini sudah dilakukan penanganan darurat. Beberapa material untuk persiapan pelaksanaan pekerjaan penanganan darurat longsoran Tirtonadi Blora sudah ada di lokasi,” jelasnya.
Di Tambahrejo
Untuk penanganan longsoran yang mengancam sejumlah warga di Kelurahan Tambahrejo ? Dikatakan, hingga saat ini masih dikoordinasikan dengan BBWS. Hal itu dikarenakan, untuk sempadan sungai Lusi utama, kewenangannya ada di BBWS Pemali Juana langsung.
”Baru-baru ini sudah ditinjau dari pihak Balai, namun karena keterbatasan alokasi anggaran, direncanakan akan diupayakan di tahun A2023. Untuk tahun ini BBWS Pemali Juana masih melakukan penanganan di longsoran Tirtonadi dan rencana pekan ini sudah dilaksanakan.
Diketahui, hujan deras yang akhir-akhir ini sering mengguyur Blora, mengakibatkan sejumlah ancaman bencana. Salah satunya bencana tanah longsor mengancam sejumlah rumah warga yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Lusi.
Di Kelurahan Tambahrejo, Kecamatan Blora Kota, sedikitnya ada empat rumah warga yang berada di bantaran sungai Lusi terancam longsor. Jika tidak ada penanganan segera tidak menutup kemungkinan rumah-rumah warga itu akan ambrol. Perkembangan terakhir bahkan ada tambahan dua rumah, sehingga total ada 6 rumah.menurut Kepala Kelurahan Tambahrejo, Marthin Ukie Andhana,SE,M.Si saat ini ada enam rumah warganya, semua berada di pinggiran sungai Lusi terancam ambrol.
Dijelaskan, rumah warga yang terancam ambrol itu diantaranya milik Wiji, Munaji, Sunarti dan rumah milik Nyoman. ‘’Semuanya berada di wilayah RT 4 RW 2 Kelurahan Tambahrejo. Yang paling parah kondisinya rumah milik Nyoman,’’ jelas Lurah Ukie.
Pihak pemerintah Kelurahan Tambahrejo berharap Dinas PUPR Blora tangani longsoran di wilayahnya yang mengancam sejumlah rumah warga setempat. Surat ke PUPR sudah dilayangkan dengan harapan segera ada tindak lanjut. Surat sudah dikirimkan ke Dinas PUPR tertanggal 18 Oktober 2022, harapannya tanah di sempadan Sungai Lusi yang mengancam rumah warga ditalud atau bronjong.