Tenaga Medis Yang Jalani Isolasi Minta Keluarganya Tidak Dikucilkan

oleh -1904 Dilihat
oleh
SAPA TENAGA MEDIS : Saat menyapa tenaga medis RSU Blora yang tengah menjalani isolasi di Hotel Mustika, Blora, Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman MSi, dicurhati para tenaga medis banyak hal. Salah satunya minta agar keluarganya yang ada di rumah tidak dikucilkan. || Foto : topdetiknews.com/Muji

>> Disapa Wabup Arief Rohman Melalui Video Call

” SAYA minta doa restu dari masyarakat Blora untuk segera diberi kesembuhan, dan nanti hasil swab PCR negatif. Selain itu minta agar keluarga kami yang ada di rumah tidak dikucilkan,” ungkap seorang tenaga medis RSU Blora yang tengah menjalani isolasi di Hotel Mustika saat disapa Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman MSi, melalui video call, Rabu (13/05/2020). ”

BLORA, topdetiknews.com – Saat menyapa sejumlah tenaga medis RSU Blora yang tengah menjalani isolasi di Hotel Mustika, Blora, melalui video Call, Rabu (13/05/2020), Wakil Bupati Blora, H. Arief Rohman MSi, dicurhati para tenaga medis tersebut agar keluarganya yang ada di rumah jangan dikucilkan.

”Saya minta doa restu dari masyarakat Blora untuk segera diberi kesembuhan, dan nanti hasil swab PCR negatif. Selain itu minta agar keluarga kami yang ada di rumah tidak dikucilkan,” ungkap seorang tenaga medis saat berbicara dengan Wabup Arief melalui video call

Diketahui, saat ini ada 25 tenaga medis dari dua RSUD di Blora (Cepu dan Blora yang menjalani isolasi di hotel karena hasil rapid test reaktif. Dari jumlah itu, yang menjalani isolasi di Hotel Grand Mega sebanyak 21 orang dan yang di hotel mustika sebanyak 4 orang.

Baca Juga :  Beraksi di 5 TKP Berbeda, 3 Orang Pelaku Curat Dibekuk Polisi

Saat menyapa para tenaga medis yang isolasi di Hotel Mustika, dengan didampingi Direktur RSU Blora dr. Nugroho, Wabup Arief minta agar mereka para tenaga medis bersabar dan kelak hasil swab test nya negatif.

”Ini saya sampaikan salam dari Pak Bupati, terus sabar dan berdoa. Mudah-mudahan setelah isolasi nanti hasil swabnya negatif dan bisa berkumpul dengan keluarga saat lebaran nanti,” ungkap Arief Rohman.

Untuk itu, lanjutnya, kami atas nama pemerintah daerah minta dukungan dari semua warga Blora. Karena tenaga medis salah satu ujung tombak penanganan covid di Blora.

”Termasuk untuk keluarga di rumah jangan dikucilkan, diberi semangat dan motivasi. Semoga hasil test swabnya bisa negatif dan kembali beraktifitas melayani kesehatan warga,” harap Wabup Arief.

7 Kecamatan

Untuk perkembangan Covid-19 di Blora, dikemukakan Wabup Blora, saat ini ada 7 kecamatan di Blora yang masuk zona merah 7 kecamatan, masing-masing Blora, Jepon, Cepu, Kradenan, Jati, Ngawen dan Kunduran.

Sedangkan yang masuk zona orange ada kecamatan, masing-masing Kecamatan Todanan, Banjarejo, Randublatung, Kedungtuban dan Sambong. Sedangkan yang zona hijau ada 4 kecamatan, masing-masing Japah, Tunjungan, Bogorejo, dan Kecamatan Jiken.

Baca Juga :  Diduga Tidak Transparan Ketua Panitia Diminta Mundur

Jumlah OTG 164 orang, ODP 40, PDP 13 orang dan rapid test reaktif 54 orang. Hasil warga yang rapid test-nya reaktif terus bertambah, haslitu menyusul hasil tracing para pendatang dan petugas medis yang terpapar dengan penderita yang positif covid.

Untuk yang positif covid 12, dimana 3 orang diantaranya meninggal dan 9 masih dirawat.

Dikatakan, 50 persen kasus positif Covid adalah dari cluster Temboro. Dimungkinkan berpotensi bertambah, mengingat jumlah warga yang rapid test-nya negatif ada 54 orang. *)

Penulis : Muji
Editor : Daryanto

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.