” JOHAN, bocah yatim yang kini duduk di kelas 4 SDN Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo itu, bersama adiknya, Tirta (4), diketahui oleh salah satu anggota Satgas TMMD, Sertu Sudarno Ragil, sejak rumah dibangun TNI bersama warga, setiap hari secara diam-diam terus mengamati progresnya. ”
AHMAD Johan Adi Saputro (8) tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Rumah sederhana miliknya di Dukuh Kedung Kenongo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, yang dibangun oleh Satgas TMMD Reguler ke-122 Kodim 0721/Blora kini sudah berdiri.
Bocah yatim yang kini duduk di kelas 4 SDN Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo itu, bersama adiknya, Tirta (4), diketahui oleh salah satu anggota Satgas TMMD, Sertu Sudarno Ragil, sejak rumah dibangun TNI bersama warga, setiap hari secara diam-diam terus mengamati progresnya.
” Mungkin Johan sudah lama mimpikan mempunyai rumah sendiri lagi, setelah rumahnya dijual oleh orang tuanya, untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari. Yang namanya anak-anak, dalam meluapkan perasaannya begitu lugu. Tanpa mempedulikan banyaknya TNI yang bergotong royong mendirikan rumahnya, dia meluapkan perasaan senangnya” ungkap Sertu Ragil, Kamis (10/10/2024).
Inilah bukti program TMMD Kodim Blora di Desa Sidomulyo, dimana salah satu program fisiknya membangun sebuah rumah dan merehab 9 RTLH milik warga setempat, memberikan dampak yang sangat positif warga desa sasaran.
Bagi Johan dan adiknya Tirta (4), dengan adanya bantuan rumah layak huni tersebut, berharap, kualitas hidup mereka yang selama ini numpang di rumah saudaranya, dapat meningkat secara signifikan.
Suti (49) warga setempat yang masih saudara Johan tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada TNI dan seluruh pihak yang terlibat dalam program TMMD di desanya.
“Saya ikut bahagia dan bersyukur atas bantuan yang diberikan TNI melalui program TMMD ini. Rumah baru ini akan menjadi berkah bagi keluarga Johan. Semoga program TMMD seperti ini dapat terus berjalan dan membantu banyak masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Suti.
Saat ini, asa dua anak yatim di Dukuh Kedung Kenongo, ini, Johan (8) dan adiknya, Tirta (4) ini, untuk hidup mempunyai rumah layak demi menggapai cita-citanya kembali tumbuh.
Menyusul TNI anggota Kodim 0721/Blora yang tengah melaksanakan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-122 di desa setempat, membangunkan rumah layak huni.
”Alhamdulilah, ini benar-benar kuasa Allah. Melalui bapak-bapak TNI anggota Satgas TMMD Kodim Blora, dua anak yatim itu bakal mempunyai rumah sendiri dan tentunya layak huni. Sebagai tetangga, saya ikut senang dan berucap syukur,” ungkap Yatno (43), tetangga Johan.
Hal senada juga diungkapkan Kades Sidomulyo, Suyatman. Diungkapkan, jika saja tidak ada TMMD di desanya, dimana salah satu programnya membangun rumah dua anak yatim itu, tidak diketahui sampai kapan Johan dan Tirta harus numpang di rumah saudaranya.
” Selaku yang dituakan di desa, kami benar-benar mengucapkan terimakasih kepada jajaran TNI Kodim 0721/Blora yang tengah menggelar TMMD di desa kami, dengan sejumlah program fisik yang benar-benar menyentuh kebutuhan warga kami,” terang Kades Suyatman.
Diceritakan oleh Yatno, cukup tragis nasib yang dialami oleh dua anak yatim tetangganya itu. Johan yang kini duduk di kelas 2 SD Sidomulyo 3, dan adiknya Tirta, harus menumpang rumah dan hidup, berikut bimbingan di rumah saudaranya, Suti (49) yang tinggal di warga RT 8 / RW 5 desa setempat.
Nasib yang dialami Johan yang nama lengkapnya Ahmad Johan Adi Saputro itu, berawal ketika sebuah takdir dari Tuhan, di bulan Oktober 2023 lalu, ayahnya, Suwardi, meninggal dunia.
Sepeninggal ayahnya, rumah yang selama ini ditempati mereka berempat, dirinya, dan adiknya (Tirta Adijaya), ayah dan ibunya, Damriatin (42), terpaksa dijual.
Tidak diketahui pasti kenapa rumah satu-satunya milik keluarga Johan itu harus dijual. Hanya, diperoleh informasi, rumah dijual untuk membayar hutang.
Pasca peristiwa itu, ibu Johan, Damriatin, sejak April 2024 lalu, harus pergi merantau ke Kalimantan hingga saat ini. Dikemukakan Yatno, dirinya melihat langsung betapa kecewanya saat rumahnya dibongkar oleh orang yang membeli.
”Mudah-mudahan, setelah dibangunkan rumah oleh TNI, Johan bisa percaya diri dan senang. Saya waktu itu melihat sendiri betapa kecewanya Johan saat rumahnya dibongkar oleh orang yang membeli rumahnya. Dari raut muka anak yang masih kecil itu, dia tampak sangat kecewa sekali,” ungkap Yatno.
Yang membuat trenyuh, sepeninggal ibunya yang merantau ke Kalimantan, kedua anak yatim itu harus tinggal di tempat terpisah, meski masih di Desa Sidomulyo. Johan menumpang di rumah Parji, sementara Tirta dirawat oleh Mastiah.
Harapan yang sama dikemukakan Kades Sidomulyo, Suyatman. Dikatakan, dua anak yatim bersaudara yang tidak memiliki Rumah memang layak mendapatkan bantuan rumah dari program TMMD Kodim Blora. ”Mudah-mudahan, dengan rumah baru itu, akan muncul semangat baru di diri Johan dan Tirta untuk menggapai cita-citanya.”
Membangun Rumah
Tuhan memang maha pemurah dan maha pengasih. Lewat gelaran TMMD Reguler Kodim Blora, dan kebijakan Dandim Letkol Czi Yuli Hartanto, selaku Dansatgas, rumah Johan dan Tirta dibangun total, dan layak huni tentunya.
”Mudah-mudahan apa yang kami lakukan bersama jajaran ini, dan tentunya dengan dibantu warga desa sasaran, kedua anak yatim itu mempunyai rumah yang layak,” ungkap Dandim Yuli ketika ditemui saat mengunjungi lokasi rumah Johan, jelang dibangun Satgas.
Ditemuinya Johan, murid kelas 2 SDN 3 Sidomulyo itu. Dan disaat Johan mengungkapkan kelak ingin menjadi Tentara, Dandim Yuli spontan mengamini dan mendoakan semoga apa yang dicita-citakan itu kelak akan tercapai.
Dijelaskan Dandim, ada sejumlah program fisik di TMMD Reguler di Desa Sidomulyo selama satu bulan penuh. Satu diantaranya rehab sembilan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik warga desa sasaran. Termasuk pembangunan sebuah rumah milik Johan dan Tirta tersebut.
Di program bedah RTLH, juga disambut begitu antusias oleh warga penerima manfaat. Salah satunya Mbah Wiji, seorang kakek berusia 79 tahun dan berstatus duda.
Mbah Wiji, bahkan tak kuasa meneteskan air mata saat dikunjungi Dansatgas Letkol Yuli Hartanto. ” Alhamdulilah dengan adanya TMMD ini, saya sangat senang sekaligus terharu. Harapan rumah saya bisa dibangun akhirnya terlaksana,” ungkapnya.
Dibalik kegembiraannya itu, Mbah Wiji mengaku sedih, lantaran disaat rumah dibangun oleh Tentara, istrinya sudah meninggal, sehingga tidak bisa melihat dan menikmati.
“Terimakasih Pak Dandim atas bantuannya. Maturnuwun juga kepada bapak-bapak TNI dari Koramil 03/Banjarejo yang sudah bekerja memperbaiki rumah saya. Semoga sehat selalu dan dilancarkan rejekinya,” papar Mbah Wiji.
Diketahui, di program terpadu antara TNI dan pemerintah daerah setempat dengan tujuan mempercepat pelaksanaan pembangunan daerah tersebut, di tahun 2004 ini, Kodim Blora menyasar Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo. Selama satu bulan, dimulai tanggal 2 Oktober 2024 lalu, TNI bersinergi dengan warga setempat, mengerjakan sejumlah pembangunan fisik dan non fisik.
Cukup banyak sasaran fisik di TMMD Reguler ke-122 Kodim Blora di Desa Sidomulyo tersebut. Disamping sejumlah program non fisik.
Untuk program fisik, diantaranya, pembangunan jalan makadam sepanjang 1.700 Meter dengan lebar 3 Meter, membangun sebuah jembatan panjang 6 Meter dengan lebar 3,7 Meter dan tinggi 3,5 Meter.
Berikut membangun tiga buah talud, pembangunan 3 unit sumur bor, rehab sembilan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik warga desa sasaran, dan pembangunan sebuah rumah warga Desa Sidomulyo. ***
Reporter : Muji
Editor : Daryanto