Komposisi ARTYS Yang “Menggelisahkan”

oleh -1000 Dilihat
oleh
Santoso Budi Susetyo, SSos

Komposisi ARTYS mengkonfirmasi bahwa politik itu harus realistis. Partai pemilik banyak kursi tidak harus di depan. Karena memasang calon nyatanya harus banyak menimbang konsideran. Ego politik kadang harus dikalahkan demi sebuah kemenangan.

Ritme perubahan terasa cepat dirasakan dari berbagai pemberitaan maupun obrolan. Perubahan sikap pelaku politik bisa terjadi dalam hitungan hari. Konon awalnya banyak partai yang bersepakat dalam sebuah koalisi tetapi belakangan mundur melepaskan diri.

Seorang yang dulu menyatakan siap mencalonkan diri pada kemudian hari menyampaikan tidak jadi. Selanjutnya terdengar lagi akan maju ikut kontestasi.

Gamang

Kekuatan politik lain yang tidak kalah potensial juga terlihat gamang menghadapi keadaan. Kabarnya banyak permintaan dan desakan dari berbagai kalangan meski sangat mungkin sarat kepentingan. Tetapi politik itu banyak yang harus dipertimbangkan. Tidak mudah seperti yang dibayangkan.

Baca Juga :  Ketika Santriwan dan Santriwati  Mendapat "Asupan" Ilmu Jurnalistik

Kondisi tidak pasti seperti ini, soliditas partai diuji. Tersiar kabar goncangan terjadi dari barisan sakit hati karena tidak dilibatkan dalam komunikasi. Kondisi seperti ini yang rawan dan mampu merubah konstelasi. Ingat, kelemahan rival adalah peluang bagi politisi.

Sejatinya publik terus bertanya dan menunggu kandidat yang siap maju. Menjadikan kompetisi bertambah seru. Juga ada yang H2C (harap-harap) cemas agar calon tunggal menghilang dan tidak membayangi seperti hantu.

Sebagai bahan renungan, John Maxwell mengatakan seorang pemimpin itu mampu menyentuh hati orang lain sebelum mereka melakukan sesuatu. *)

Tinggalkan Balasan