Kesempatan Yang Langka Bisa Arbain di Nabawi (12- Habis)

oleh -435 Dilihat
oleh
Foto || dok.pribadi

INI kesempatan langka selama tinggal di Madinah, yakni sholat  Arbain di Masjid Nabawi. Arbain sendiri dalam bahasa Arab artinya Angka 40,  berarti sholat Arbain merupakan shalat yang dilaksanakan sebanyak 40 waktu atau kurang lebih 8 hari di Masjid Nabawi secara berturut-turut dan tidak ketinggalan takbiratul ihram bersama imam. “

  • Taktis Berhaji di Gelombang II

SELAMAT  jalan 288 Calon Jamaah Haji  (JCH) Blora, yang akan berangkat ke tanah suci Kamis (30/6/2022). Untuk jamaah yang masuk Kloter 40 SOC,  masuk pendopo tanggal 30 Juni 2022 sebelum subuh.

Mereka akan sholat Subuh berjamaah di pendopo dilanjut seremonial pemberangkatan.Pukul  05.30 WIB start dari Pendopo menuju embarkasi Solo via tol Ngawi dan diperkirakan masuk asrama pukul 10.00 WIB.

Sementara itu untuk Kloter 41 SOC masuk pendopo pada hari yang sama, yakni tanggal 30 juni 2022 pukul 13.00 WIB. Pukul 14.00 WIB menuju embarkasi via tol Ngawi, mereka  sholat Ashar di Cepu dan diperkirakan masuk embarkasi pukul  19.00 WIB.

Diketahui,  jumlah jamaah calon haji Blora tahun 2022 sebanyak 288 orang. Masing-masing terdiri dari laki-laki 128 orang dan perempuan 158 orang.  Sedangkan 2 orang lainnya merupakan petugas TPHD dan KBIH. Mereka terbagi menjadi dua kloter, yakni 216 orang masuk kloter 40, sedangkan sisanya 72 calon haji masuk dalam kloter 41.

Semoga menjadi haji Mabrur. Nantinya,  bagi 288 jamaah haji  asal Blora (gelombang II) yang telah sukses menjalankan rukun dan wajib haji. Sesuai jadwal, sebelum pulang ke tanah air para jamaah haji akan hijrah ke Madinah dan bisa jadi akan tinggal selama 10 hari.

Ini kesempatan langka selama tinggal di Madinah, yakni sholat  Arbain di Masjid Nabawi. Arbain sendiri dalam bahasa Arab artinya Angka 40,  berarti sholat Arbain merupakan shalat yang dilaksanakan sebanyak 40 waktu atau kurang lebih 8 hari di Masjid Nabawi secara berturut-turut dan tidak ketinggalan takbiratul ihram bersama imam.

Keutamaan shalat Arbain secara berjamaah sebanyak 40 kali berturut-turut di masjid Nabawi Madinah ini sangat dipercaya oleh umat Islam.

Yang dimaksud dengan shalat Arbain adalah salat wajib sebanyak 40 kali di masjid Nabawi. Kata Arba’in  sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya 40.

Shalat berjamaah di masjid Nabawi termasuk dalam amal saleh yang berpahala. Bahkan menurut pendapat yang kuat, shalat berjamaah di masjid mana pun bagi laki-laki hukumnya wajib ‘ain.

Oleh karena itu, banyak jamaah haji yang tidak menyia-nyiakan kedatangannya ke Madinah dengan banyak melakukan shalat di sana.

Terdapat hadits mengenai shalat Arbain berdasarkan sabda Rasulullah yang dilabeli shahih.

Baca Juga :  Di Blora, Polisi Sosialisasi dan Edukasi Tertib Lalu Lintas Diiringi Musik Angklung

Seperti : “ Barangsiapa yang shalat karena Allah empat puluh hari secara berjamaah tanpa ketinggalan takbir yang pertama, dicatatkan baginya dua kebebasan; kebebasan dari neraka dan kebebasan dari kemunafikan.”

Dari sahabat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: “Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih baik dari pada 1000 salat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hal itu menunjukkan bahwa orang yang melakukan shalat wajib 40 kali di masjid Nabawi, pahalanya akan lebih besar dibandingkan dengan shalat 40.000 kali di selain masjid Nabawi, kecuali Masjidil Haram.

Meski terdapat keutamaan shalat Arbain yang dipercaya oleh banyak orang, tetap saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat melaksanakannya, seperti :

Perhatikan Takbiratul Ihram – Karena banyak yang percaya bahwa harus dilakukan secara berturut-turut, salah satu konsekuensinya adalah tidak boleh tertinggal takbiratul ihram bersama imam.

Terkadang ada yang ketiduran, kurang fit, atau terlalu capek hingga akhirnya agak terlambat. Biasanya saat terlambat, shalat pun akan terburu-buru untuk mengejar takbiratul ihram bersama imam.

Jika melihat dari keutamaan Shalat Arbain ini, ada pelajaran penting yang bisa didapatkan, yaitu keutamaan bagi orang yang mendapati takbiratul ihram bersama imam.

Saat tertinggal takbiratul ihram shalat Arbain atau ketiduran, jamaah biasanya merasa sangat sedih. Padahal, mayoritas jamaah haji dan umrah umumnya pernah tertinggal takbiratul ihram.

Ini karena mereka merasa tidak akan mendapatkan keutamaan shalat Arbain. Akibatnya, jamaah tersebut akan murung, tidak semangat, dan bahkan jatuh sakit karena memang tujuan utama di Madinah adalah salat Arbain.

Perhatian untuk Jamaah Perempuan : Kekecewaan juga datang dari jamaah perempuan. Saat hendak bersungguh-sungguh mengerjakan shalat Arbain, tiba-tiba datang haid.

Doa Mustajab

Ada sejumlah tempat doa mustajab di Madinah. Berziarah ke masjid Nabawi di Madinah tentu menjadi impian banyak orang muslim. Selain mengunjungi masjid yang dibangun langsung oleh Nabi Muhammad SAW, setiap beribadah di masjid ini pahala yang akan didapatkan jauh lebih banyak ketimbang beribadah di masjid-masjid lainnya kecuali Masjidil Haram.

Di Masjid Nabawi pun ada beberapa tempat mustajab untuk berdoa. Tempat doa mustajab di madinah yang paling utama berada di Raudhah. Umat muslim akan merasa kurang puas jika belum sholat dan berdoa di Raudhah.

Raudhah merupakan salah satu tempat mustajab untuk berdoa, maka tak heran jika para jamaah berbondong-bondong melakukan berbagai ibadah. Dan di dalam raudhah sendiri ada beberapa lagi tempat yang dikenal akan lebih afdhol untuk berdoa,

Tiang Aisyah. Berdasarkan sabda Rasul yakni, “di dalam masjidku terdapat satu tiang jikalau manusia tahu kelebihannya niscaya mereka akan mengadakan undian untuk sholat disitu.” Sekarang tiang tersebut tertulis Usthuwanah Aisyah.

Baca Juga :  Tunjukan Trend Naik, Ibu-Ibu Hamil dan Pasca Melahirkan Huni Ruang Isolasi RSU Cepu

Tiang Taubat, tiang ini merupakan tiang tempat sahabat Abu Lubabah Al-anshari yang mengikat dirinya untuk beberapa lama dan berkata “demi Allah saya tidak akan melepaskan ikatan ini hingga Allah mengampuni dan Rosulullah melepaskanku.”

Hingga pada akhirnya mendapatkan ampunan Allah dan dilepaskan oleh Rasulullah. Dan Rasulullah selalu menunaikan salat-salatnya di tiang ini, selalu datang ke tiang tersebut setelah shalat subuh dan i’tikaf sambil bersandar.

Mimbar Rasulullah SAW. Mimbar ini merupakan sempadan Raudhah, yang ditandai dengan tiang berwarna putih dan karpet yang berwarna putih kehijau-hijauan. Di belakang mimbar ini ada pangkin yang biasanya digunakan oleh Muadzin untuk melaungkan adzan.

Tempat-tempat itu dipercaya merupakan tempat doa mustajab di Madinah. Jadi jika para jamaah kesana, jangan lupa untuk selalu dan rajin beribadah untuk mendapatkan beribu-ribu pahala yang telah dijanjikan langsung oleh Allah SWT, dan Rasulullah SAW.

Letak Raudhah tidak jauh dari makam Nabi Muhammad SAW, tepatnya berlokasi di antara makam dan mimbar Nabi Muhammad. Untuk para umat islam yang ingin sekali menikmati indahnya surga bisa datang ke Raudhah yang dikenal dengan taman surga dunia atau raudhatul jannah yang terlihat di Madinah.

Dulunya taman surga ini berada di luar halaman Masjid Nabawi, yakni diantara rumah Rasulullah SAW mimbar di Masjid Nabawi. Dan setelah Masjid Nabawi diperluas, lokasi Raudhah menjadi berada di dalam Masjid Nabawi. Dengan ukuran 22 x 15 meter.

Raudhatul Jannah  menjadi salah satu Tempat doa mustajab di Madinah yang tak pernah sepi oleh para jamaah haji dan umroh. Kawasan Raudhah ini ditandai dengan karpet berwarna hijau muda yang berbeda dengan warna karpet di ruangan lainnya.

Karena karpet di ruangan lainnya di dominasi dengan karpet yang berwarna merah. Disini anda juga bisa langsung melihat bagusnya ornamen  kaligrafi yang ada di raudhah. (Habis)

Editor : Daryanto

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.