Desa Miskin
Bupati Blora, H. Arief Rohman, yang hadir bersama Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati, ST., MM., dan Asisten hingga para Kepala OPD terkait itu, menyambut baik program kerjasama yang ditawarkan Rektor IAIN.
“Alhamdulillah satu lagi perguruan tinggi yang akan membantu Blora. Kami sadar, dalam membangun daerah tidak bisa sendiri. Oleh karena itu seluruh stakeholder kita ajak bersama-sama untuk Sesarengan mBangun Blora, termasuk salah satunya perguruan tinggi,” ungkap Bupati Arief.
Diungkapkan Bupati, di Blora ada 48 desa zona merah kemiskinan. Pihaknya punya cita-cita ada 48 perguruan tinggi yang kerjasama dengan Pemkab,dan masing-masing perguruan tinggi mendampingi satu desa saja. Maka kami yakin desa itu akan terangkat ekonominya, meningkat kualitas SDM nya. Dan IAIN Kudus ini kalau tidak salah masuk perguruan tinggi ke -35 yang kami ajak kerjasama,” lanjut Bupati.
Selain beasiswa pendidikan, Bupati Blora meminta IAIN Kudus bisa memilih satu desa di kawasan hutan yang masuk zona merah kemiskinan menjadi desa binaannya.
“Mungkin nanti Pak Rektor kita undang ke Blora, melihat dan mengisi pengajian di Desa Kepoh. Kebetulan salah satu wisudawati terbaik IAIN Kudus bulan Mei lalu asalnya dari Kepoh. Desa pelosok hutan di wilayah Blora Selatan, ikutnya Kecamatan Jati. Saya akan bersyukur jika Desa Kepoh ini nanti bisa menjadi binaan IAIN Kudus,” tambah Bupati.
Hal itu, demikian Arief Rohman, tentunya sesuai dengan program Kampus Merdeka yang saat ini juga sedang digencarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jadi ibarat tidak hanya mempelajari ilmunya di langit, namun juga membumi, melaksanakan ilmunya langsung ke masyarakat.