Bendung Gerak Karangnongko Bisa Penuhi Air di Blora Selatan

oleh -1077 Dilihat
oleh
Foto || dok. Pemkab Blora
  • Juga Irigasi Ribuah Hektar Sawah Warga

” BUPATI Blora, H. Arief Rohman mengatakan,  saat ini jajarannya sedang mengupayakan agar rencana pembangunan Bendung Gerak Karangnongko untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Blora Selatan saat kemarau, bisa segera didukung Pemerintah Pusat. “

BLORA, topdetiknews.com  – Pemkab Blora terus berupaya Bendung Gerak Karangnongko yang merupakan proyek strategis nasional, dimana akan membendung Bengawan Solo yang memisahkan Desa Mendenrejo, Kecamatan Kradenan, Blora dengan Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, bisa segera terlaksana.

Bupati Blora, H. Arief Rohman mengatakan,  saat ini jajarannya sedang mengupayakan agar rencana pembangunan Bendung Gerak Karangnongko untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Blora Selatan saat kemarau, bisa segera didukung Pemerintah Pusat.

Menurutnya,  untuk urusan ketersediaan air bersih, dimana merupakan tagline banyune mili terus akan terus diupayakan. Dikemukakan, adanya peresmian Waduk Randugunting oleh Presiden beberapa waktu lalu bisa meningkatkan kapasitas layanan PDAM di Kabupaten Blora.

Diketahui, pembangunan Bendung Gerak Karangnongko ini tidak hanya melibatkan Pemkab Blora. Namun juga Pemkab Bojonegoro dan Ngawi, Jawa Timur.

Baca Juga :  Bupati Tindak Lanjuti Catatan Rekomendasi DPRD

1.747 Ha

Jika Bendung Gerak Karangnongko selesai dibangun, nantinya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pasalnya, bendung itu akan bermanfaat untuk daerah irigasi Karangnongko kiri (Kabupaten Blora) seluas 1.747 Ha dan daerah irigasi Karangnongko kanan (Kabupaten Bojonegoro) seluas 158.000 Ha.

Selain itu, nantinya juga bermanfaat untuk air baku sebesar 1.155 liter/detik untuk 4 (empat) kabupaten, yaitu Kabupaten Bojonegoro, Blora, Tuban, dan Ngawi.

Berbagai sumber menyebutkan,  pembangunan Bendung Gerak Karangnongko akan berdampak pada lima desa di Kecamatan Kradenan, Blora. Lima desa tersebut masing-masing Desa Ngrawoh, Nginggil, Nglebak, Megeri dan Mendenrejo. Bahkan, dua desa yaitu Ngrawoh dan Nginggil akan tergenang air dampak dari pembangunan bendungan tersebut.

Proyek strategis nasional itu direncanakan sejak 2019 lalu, dimana telah ditetapkan menjadi proyek strategis nasional sesuai yang tercantum dalam Perpres nomor 79 Tahun 2019. Ada sembilan pintu air yang mengaliri lahan seluas 1.747 hektar untuk Blora dan 5.203 hektar untuk Kabupaten Bojonegoro.

Baca Juga :  Diinisiasi Kapolres, Blora Punya Satgas Covid -19 Pelajar

Selain itu, bendung gerak tersebut bisa memenuhi kebutuhan air baku PDAM sekitar 2,15 juta meter kubik atau 100 liter/detik.  Anggaran untuk pembangunan bendung gerak tersebut diperkirakan hingga  Rp 2,5 Triliun. *)

Reporter : Muji
Editor : Daryanto

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.