” WABUP Blora yang akrab dipanggil Mbak Etik mengajak Kepala Dinsos P3A dan perwakilan Bappeda untuk belajar pengelolaan data kemiskinan ke Pemkab Boyolali. Di Boyolali mereka diterima oleh Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan. “
BLORA,topdetiknews.com – Komitmen melaksanakan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem pada tahun 2024, Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati, dan jajaran belajar ke Boyolali tentang pengelolaan data kemiskinan, Kamis (6/4/23).
Diketahui, kemiskinan di Blora juga mengalami penurunan dari 12,39 % menjadi 11,53. Ditargetkan, di 2023 ini kemiskinan di Blora semakin berkurang. Begitu juga penanganan stunting akan terus ditingkatkan.
Dalam kegiatan itu Wabup yang akrab dipanggil Mbak Etik itu mengajak Kepala Dinsos P3A dan perwakilan Bappeda. Di Boyolali mereka diterima oleh Wakil Bupati Boyolali, Wahyu Irawan. Selanjutnya diajak menuju ruang Sadewa untuk diskusi bersama soal pengelolaan data kemiskinan.
Diketahui, Kabupaten Boyolali yang mempunyai julukan New Zealand Van Java karena menjadi daerah penghasil susu, mempunyai sebuah program, yakni Monitoring Center of Development (MCD). Program tersebut merupakan program satu data yang dicanangkan oleh Pemkab Boyolali agar mencapai tujuan pembangunan daerah dengan data yang berbasis di tingkat RT.
Dijelaskan, Asisten II Sekda Boyolali Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Insan Adi Asmono, melalui program MCD dilakukan pemutakhiran data berbasis di setiap RT. ‘’Ini merupakan bentuk program pemberdayaan organisasi pemerintahan terkecil. RT dituntut untuk memiliki data kependudukan secara lengkap,” paparnya.
Inovasi itulah yang mendorong Wabup Blora, Tri Yuli yang juga Ketua Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TPPKD) Kabupaten Blora, untuk belajar kepada Pemkab Boyolali. *)