”Mengembangkan jambu madu memang sangat menjanjikan. Karena disamping produksi tinggi, cepat berbuah dan harganya juga sangat menarik,” ungkap Camat Kradenan Sutarso.
Memberi Contoh
Tidak hanya sekedar berteori, untuk menjadi tauladan, dirinya juga menanam jambu jenis tersebut di depan kantor Kecamatan juga di pekarangan rumah pribadi.
Sementara itu, warga di sejumlah desa, seperti Desa medalem, Getas, Menden dan Nglungger juga melakukan hal serupa. Mereka seolah berebut untuk menanam jambu tersebut .
Ada banyak hal yang menjanjikan dengan mengembangkan jambu JN. Seperti disampaikan koordinator Penyuluh Pertanian, Suyanto SP jambu madu Blora selain rasanya manis, tanaman sudah mulai berbuah di umur tanam sekitar 7-8 bulan.
Untuk petik buah jambu bisa dilakukan 1 tahun dua kali. Setiap pohonnya, produksinya mencapai 10 -15 Kg. Dengan harga buah jambu di tingkat kelompok sekitar Rp 30.000/Kg. Disamping itu saat ini kecenderungan para konsumen mencari buah-buahan yang segar tanpa pengaruh zat pengawet, rasanya segar alami dan manis seperti madu.
Gayung bersambut, respon positif dari warga juga luar biasa. Terbukti permintaan bibit dari warga masyarakat cukup tinggi. Mereka seolah segera menanamnya di lahan pekarangan .
Bahkan, Kades Nglungger, Nursa’ian yang baru empat bulan menjabat, langsung nekad menanam jambu madu JN Blora di pekarangannya. Untuktahap awal sebanyak 200 batang telah ditanam. (Muji/B54-red)