Tinggal sekarang bagaimana memformulasikan beberapa sosok tersebut. Misalnya menggabungkan sosok itu menjadi pasangan calon atau mencari pasangan di luar sosok yang mempunyai kans bisa menjadi musuh yang sepadan dari jago PDIP.
Sekali lagi, masih banyak sosok yang potensial di Blora yang mempunyai kans menjadi musuh sepadan pasangan Arief – Ethik. Seperti Gunawan S Pardji, Jati Waluyo, Agus dan sejumlah nama lainnya. Tinggal bagaimana niatan dan kejelian Parpol atau gabungan Parpol untuk menjodohkan sosok-sosok yang ada, kemudian diusung menjadi pasangan calon.
Soal parpol atau gabungan parpol pengusung, seperti ditulis sebelumnya, anggap saja, sisa dari koalisi PDIP (PKB, Golkar dan PKS), Perindo (1), Hanura (2), Gerindra (2) akhirnya memilih bergabung dengan koalisi PDIP. Dengan demikian Parpol yang masih tersisa adalah Nasdem (7), PPP (5) dan Demokrat (3).
Akan ada dua pilihan koalisi, yakni Nasdem dengan PPP dan Demokrat. Apakah ketiganya akan bergabung menjadi satu, atau cukup Nasdem dengan salah satu dari dua parpol itu (PPP, Demokrat).
Yang berada di atas angin adalah Nasdem. Menyusul mau koalisi dengan Demokrat bisa, lebih-lebih jika berkoalisi dengan PPP (5), akan lebih cukup untuk mengusung calon. (Bersambung)
