” JALAN Randublatung – Getas akan dibangun tahun ini dengan Inpres. Jika pembangunan jalan itu sudah terealisasi, tentu tidak ada alasan lagi untuk mengatakan Blora merupakan daerah terisolir. Randublatung – Getas – tembus Ngawi langsung gerbang Tol – berarti dari arah Selatan untuk mengakses Blora akan terbuka lebar. “
BLORA, topetiknews.com – Ada kabar melegakan, terkait rusak parahnya jalan antar kabupaten antar provinsi yang merupakan jalan tembus terdekat Blora (Jateng) menuju Ngawi (Jatim), akan dibangun tahun ini melalui Inpres.
Kepala DPUPR Blora, Ir. Samgautama Karnajaya, MT, membenarkan jika jalan tembus itu tepatnya ruas jalan Randublatung – Getas akan dibangun melalui dana Inpres dengan alokasi dana sekitar Rp 70 Miliar. ‘’Besar kemungkinan tahun ini akan dibangun melalui Inpres,’’ tandasnya.
Jika pembangunan jalan itu sudah terealisasi, tentu tidak ada alasan lagi untuk mengatakan Blora merupakan daerah terisolir. Randublatung – Getas – tembus Ngawi langsung gerbang Tol – berarti dari arah Selatan untuk mengakses Blora akan terbuka lebar.
Diketahui, jalan antar kabupaten antar provinsi yang merupakan jalan tembus terdekat Blora (Jateng) menuju Ngawi (Jatim) – Randublatung – Getas saat ini dalam kondisi rusak parah.
Baru-baru ini, dengan mengajak DPUPR, Camat, dan Forkopimcam, Bupati Blora, Arief Rohman melakukan perbaikan sementara dengan pengurukan grosok di beberapa ruas jalan yang benar-benar remuk.
Perbaikan sementara itu dilakukan sambil menunggu pembangunan jangka panjang yang sedang diajukan ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR. Setidaknya ada 5 truk grosok yang datang untuk melakukan pengurukan di sejumlah titik kerusakan terparah.
Menurut Camat Randublatung, Sutarso, S.Sos., M.Si., jarak dari Randublatung menuju batas Ngawi sepanjang 18 Kilometer. Kerusakan parah sekitar 13 Kilometer dari Randublatung hingga Getas Kradenan, dan Getas hingga batas Ngawi sekitar 3 kilometer. Selebihnya masih baik.
“Yang parah memang jalan di tengah hutan ini. Banyak anak sekolah setiap pagi harus berjibaku dengan lumpur ketika berangkat sekolah ke Randublatung maupun Ngawi,’’ jelas papar Sutarso. *)
Reporter : Muji
Editor : Daryanto