“Kita sudah tegas, setelah ini dari Pak Kapolres, Pak Kajari, dari aparat penegak hukum, kita sudah kasih warning melalui kepala desa kalau ada bantuan yang dipotong lagi, akan kita tindak tegas,” tandas Bupati.
Bupati Blora bersama Forkopimda setempat, Rabu (21/9/2022) memang sengaja mengumpulkan seluruh kepala desa, kepala kelurahan, forkopimcam, se Kabupaten Blora dalam rangka untuk diberikan pengarahan. Yakni terkait perbaikan pendataan penerima bantuan sekaligus memastikan agar bantuan dapat tepat sasaran, serta tanpa adanya pemotongan.
Arahan bahkan disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, Bupati Blora, bersama Forkopimda Blora.
Bupati yang akrab disapa Mas Arief meminta agar kasus pemotongan bantuan di Randublatung sebagai peringatan, sekaligus pembelajaran agar tidak terjadi kasus serupa dikemudian hari.
“Kasus di Randublatung kita sepakati untuk melakukan pembinaan, kita sudah panggil dari dinas, dari kepolisian, yang bersangkutan sudah meminta maaf dan tidak akan mengulangi lagi. Ini sebagai peringatan jangan sampai melakukan hal ini, kalau melakukan hal ini kita sudah tidak tolerir lagi,” tegasnya
Kedepan, agar bantuan ini bisa lebih tepat sasaran maka upaya perbaikan data akan terus dilakukan.Termasuk dengan melibatkan peran aktif dari BPS, forkopimcam, kades dan kelurahan.
“BPS juga akan terjun secara detail sensus untuk menjadi basis data kita nanti termasuk dari kita juga akan melakukan pendataan ulang agar datanya lebih presisi ,” ungkapnya