Bawaslu Blora Luncurkan Buku Metamorfosis Penegak Demokrasi

oleh -398 Dilihat
Louncing Buku: Nara sumber bedah buku metamorfosis penegak Demokrasi

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Blora menjelang hari ulang tahunnya yang ke-4 melakukan gebrakan yang luar biasa. Diluar kesibukannya Tim dari bawaslu blora ini menyempatkan Menyusun kata demi kata menjadi sebuah buku. Sejarah perjalanan Bawaslu dari 2004 sampai 2023. Metamorfosis Penegak Demokrasi menjadi pilihan judul dalam buku yang diluncurkannya.

BLORA, topdetiknews.com – Peluncuran Buku yang dilakukan bawaslu Kabupaten Blora menjelang dihari ulang tahunnya yang ke-4 dihadiri awak media dan mahasiswa kabupaten blora, Sabtu (13/08/2022)

Buku perjalanan Bawaslu yang menghimpun data dari era 2004 saampai 2023. Metamorfosis Penegak Demokrasi menjadi pilihan judul yang cukup menggda pembaca. Tampilan yang lux juga dapat memikat para calon Pembaca.

Ketua Bawaslu Kabupaten Blora, Lulus Mariyonan, dalam sambutannya menjelaskan bahwa buku merupakan gambaran tugas pengawas pemilu dan perubahan kelembagaan. Selain itu buku diharapkan menjadi bahan sosialisasi dan edukasi bagi kepada masyarakat.

“Buku ini, adalah gambaran tugas yang telah dilaksanakan pengawas pemilu. Dari pencegahan, pengawasan dan penindakan. Menarasikan perubahan lembaga dari badan adhoc  menjadi permanen. Harapannya bisa jadi referensi dan edukasi bagi masyarakat. Didalamnya tentu masih ada kekurangan dalam penyusunan. Kami membuka kritik dan sarannya,” jelasnya.

Baca Juga :  Bisa "Sembuhkan" Covid Lho..., Madu Lebah Klanceng Dibudidayakan di Blora

Dan ia juga mengungkapkan dengan terbitnya buku metamorphosis Penegak Demokrasi tersebut berharap dengan buku tersebut masyarakat dapat memahami apa yang dimaksud pengawas pemilu dan Pemilu.

“Harapannya, ya dengan buku ini masyarakat memahami, terkait dengan ap aitu pengawas pemilu,apa itu Pemilu, apalagi disini dikatakan Peegak demokrasi, harapannya secara outomatis ooo, penegak demokrasi itu Bawaslu maksudnya,” ungkapnya sambil ketawa kecil

Ia menambahkan cetakan pertama buku tersebut 150 eksemplar yang akan diperuntukan stekholder dikabuaten Blora.

“Cetakan pertama ini, 150 eks mudah-mudahan cukuplah untuk dibagikan di steck holder kabupateen blora, teman-teman OPD, Mahasiswa dikapus,” tambahnya

Sementara Anggota Bawaslu Blora, Sugie Rusyono, yang juga salah satu penulis menambahkan metode penulisan dan beberapa kerumitan penulisan buku.

Baca Juga :  Polres Blora Intensifkan Cek Kesehatan Tahanan

“Kami melakukan riset, pengumpulan data dan dokumen. Kemudian wawancara dan observasi sebelum melakukan penulisan. Ditulis dari berdasarkan urutan tahun penyelenggaraan pemilu, dokumen di tahun-tahun awal tidak ditemukan, laporan pengawasan tidak ada, narasumber juga tidak ingat dan ada yang pindah tugas maupun domisili,” urai sugie.

Tinggalkan Balasan