Tidak dipungkiri, nantinya desa Ngloram, dimana dibangunya Runway, Taxiway, Apron, dan Terminal bandara dan desa Kapuan akan dibuat akses jalan masuk bandara, dan desa disekitar bandara udara akan berubah menjadi kota baru, dan bahkan bisa lebih besar daripada kota Cepu atau kota satelitnya atau Hinterlandnya Cepu.
Banyak kegiatan usaha atau jasa komersial di sekitar kawasan bandara udara Ngloram menjadi dasar terbentuknya konsep/model kota bandara (Airport City) yang merupakan embrio terbentuknya konsep Aerotropolis.
Konsep ini berkembang secara organik dan dimulai dari bandara udara Ngloram itu sendiri, dimana bandara udara Ngloram tak hanya sebatas sebagai pendukung kegiatan penerbangan. Lebih dari itu, ada berbagai jenis kegiatan bisnis lainnya, sehingga bandar udara Ngloram dan wilayah sekitarnya merupakan kawasan komersil yang terintegrasi.
Prinsip perencanaan Aerotropolis meliputi struktur ruang wilayah, jarak, zonasi, tata guna lahan, peruntukan utama fungsi kawasan, penyediaan kawasan bisnis, integrasi, dan konektivitas. Dalam perencanaan Aerotropolis diperlukan upaya koordinasi dengan para pihak untuk pengembangan terhadap tata guna lahan di sekitar bandar udara Ngloram.
Menurut sintesa dari kriteria Aerotropolis dari (Ayuningtyas, 2012; Hanifa, 2015; J. D. Kasarda, 2016) maka dihasilkan kriteria pengembangan Aerotropolis antara lain:
- Kawasan bandara Ngloram harus berada dihirarki tertinggi pada struktur ruang wilayah daerahnya;
- Kawasan Aerotropolis memiliki luas 30 Km dari airport city dan berisi klaster-klasetr bisnis yang terhubung penerbangan dan terasosiasi residensial. Jadi kalau luasan sampai 30 Km, maka 3 kecamatan yaitu; kecamatan Cepu, Kecamatan Sambong, dan kecamatan Kedungtuban.
- Pengaturan zooning kawasan yang mempertimbangkan kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP), intensitas pemanfaatan lahan, kebisingan, dan standar-stadar yang berlaku untuk area airport;
- Tata guna lahan mixed use yang didominasi oleh kawasan komersial dan kawasan residensial dengan kemudahan komuter;
- Menciptakan kawasan bisnis yang berhubungan dengan bandar udara;
- Memiliki kawasan hijau sebagai batas-batas antar guna lahan;
- Memiliki transportasi menuju bandara yang terintegrasi dengan aksesibilitas sangat baik;
- Bandara inti dari Aerotropolis merupakan airport city.





