” KITA ingin Desa Ngrawoh dan Desa Nginggil, Kecamatan Menden yang mayoritas akan tergenang Bendungan Karangongko, tetap ada. Warga di dua desa itu jangan dipindahkan jauh tetapi direlokasi atau pemukimannya digeser ke wilayah yang tidak tergenang dekat Bendungan Karangnongko,” ucap Bupati Blora, H. Arief Rohman. “
BLORA,topdetiknews.com – Pembangunan bendungan Karangnongko oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo di perbatasan Kabupaten Blora dengan Kabupaten Bojonegoro segera dibangun tahun 2023 ini.
Menyusul ada sejumlah desa di wilayah Kecamatan Menden tergenang di pembangunan bendungan yang lokasinya di Selatan Desa Mendenrejo Kecamatan Kradenan, yang berbatasan dengan Desa Ngelo Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, Bupati Blora, H. Arief Rohman memperjuangkan yang terbaik untuk warganya.
Diketahui, bendungan yang dibangun dengan dana dari pusat sebesar Rp 1,5 Triliun itu, nantinya akan membendung Sungai Bengawan Solo ini diprediksi dapat menampung sebanyak 59,1 juta Meter kubik air, dengan luasan genangan 1026,5 Ha.
Jumat (28/4/2023), lalu orang nomor satu di Blora itu kunjungi kantor BBWS Bengawan Solo sekaligus meminta arahan terkait pembebasan lahan karena tidak memungkinkan menghilangkan desa yang akan terdampak genangan.
“Kita ingin Desa Ngrawoh dan Desa Nginggil yang mayoritas akan tergenang tetap ada. Warga di dua desa itu jangan dipindahkan jauh tetapi direlokasi atau pemukimannya digeser ke wilayah yang tidak tergenang dekat Bendungan Karangnongko,” ucap Bupati.
Konsultasi
Terkait mekanismenya seperti apa, Bupati yang akrab disapa Mas Arief itu lebih lanjut akan berkonsultasi terlebih dahulu ke Kementerian LHK, Kementerian PUPR, dan Kementerian Dalam Negeri.
“Karena bendungan Karangnongko merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang didanai langsung oleh APBN Pusat, maka kami perlu konsultasi juga dengan kementerian. Akan dibentuk tim bersama BBWS Bengawan Solo dan UGM untuk mendampingi proses ini. Apakah nanti digeser ke wilayah hutan Perhutani atau ke wilayah KHDTK UGM. Perlu meminta petunjuk Kementerian,” jelas Bupati.
Sementara itu, menurut Kepala BBWS Bengawan Solo, Maryadi Utama, bahwa anggaran pembangunan konstruksi Bendungan Karangnongko sebesar Rp 1,5 Triliun.
“Anggaran itu langsung dari APBN Pusat dengan sistem tahun jamak. Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan konstruksi bendungan seluas 246,18 ha. Pengadaan lahan akan mulai dilaksanakan tahun 2023 ini. Berdasarkan hasil rakor 3 Januari 2023 kemarin untuk pengadaan lahan wilayah Kabupaten Blora akan dilaksanakan oleh BBWS Bengawan Solo. Kami siap membantu,” ungkapnya. Sedangkan pembangunan fisik secara bertahap akan dilakukan hingga 2026, dan akan mulai digenangi pada 2027. *)
Reporter : Muji
Editor : Daryanto







