adapun asumsi pemberian subsidi BBM kepada 70 unit dengan jenis solar dengan jumlah kendaraan 63 unit dan jenis pertalite dengan jumlah kendaraan 7 unit. “BBM Jenis solar bagi angkutan pedesaan dan BBM Jenis Pertalite bagi angkutan perkotaan,” imbuh Kepala Dinrumkimhub, Drs. Pitoyo
Dia mengungkapkan, nantinya para pelaku angkutan umum yang sudah didata akan diberikan voucher yang dapat ditukarkan untuk pembelian BBM di sejumlah SPBU yang sudah diajak kerja sama.
“Para pengemudi yang nantinya memperoleh subsidi ini juga akan menerima voucher, yang dapat ditukarkan saat mengisi bahan bakar. Kendaraan yang digunakan tersebut juga nanti akan ditandai dengan stiker khusus dari kami,” imbuhnya
Dikemukakan pula, nantinya para pengemudi angkutan umum saat mengisi bahan bakar tersebut juga diwajibkan untuk menunjukan STNK dengan warna plat dasar kuning yang masih beraku dan bertrayek.
Salah satu pengemudi angkutan bis mikro dari Samin Trans, Aji, menuturkan bahwa adanya subsidi BBM dari pemerintah ini manfaatnya bisa dirasakan bagi para pengemudi. “Bersyukur, bantuan ini meringankan beban kami, kendaraan saya bis kuning BBMnya solar biasanya sehari PP sekali habis 10 literan, ini sangat membantu,” ungkap Aji saat ditemui usai menerima sosialisasi
Diceritakan, bahwa adanya kenaikan BBM ini turut berpengaruh kepada penyesuaian tarif. Meski demikian tarif yang dikenakan menyesuaikan dengan jenis penumpang dan kenaikan tarif pun sekitar 2 ribu rupiah. Tetapi untuk pelajar tidak mengalami kenaikan tarif.
Seusai acara sosialisasi, Sekda Blora bersama Kepala Dinrumkimhub dan Forkopimda Blora secara simbolis menyerahkan voucher, bantuan sembako kepada para pengemudi, sekaligus menempelkan stiker tanda khusus di kendaraan angkutan