Man Jidu Wajidahu

oleh -721 Dilihat
oleh
Foto || dok.

Oleh : Daryanto

” SECARA bahasanya, Man Jadda Wajada, berarti siapa yang bersungguh-sungguh dia akan mendapatkan.  Dan maksud secara mendalamnya adalah siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan mendapatkan hasilnya. ”

USAHA Tidak Akan Mengkhianati Hasil  (Effort Will Not Betray the Results). Maturnuwun Bupati Blora, Arief Rohman.  Usaha keras panjenengan  memperjuangkan ke pusat, agar jalan kabupaten Randublatung – Getas – tembus Ngawi, Jawa Timur bisa segera dibangun, kini membuahkan hasil.

Man Jadda Wajada. Barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia pasti berhasil. Kalau dalam logat lidah Jawa, Man Jidu Wajidahu.

Secara bahasanya, Man Jadda Wajada, berarti siapa yang bersungguh-sungguh dia akan mendapatkan.  Dan maksud secara mendalamnya adalah siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan mendapatkan hasilnya.

Masih lekat diingatan, begitu mendapat banyak keluhan, tentang rusak parahnya jalan antar kabupaten antar provinsi yang  merupakan jalan tembus terdekat Blora (Jateng) menuju Ngawi (Jatim), Bupati Blora, H. Arief Rohman, langsung meresponnya.

Waktu itu, Jum’at (10/2/2023) sore, dengan mengajak DPUPR, Camat, dan Forkompimcam, Bupati yang akrab disapa Mas Arief itu turun ke lapangan,  melakukan perbaikan sementara dengan pengurukan grosok di beberapa ruas jalan yang benar-benar remuk. 

Perbaikan sementara itu dilakukan sambil menunggu pembangunan jangka panjang yang sedang diajukan ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR. Setidaknya ada 5 truk grosok yang datang untuk melakukan pengurukan di sejumlah  titik kerusakan terparah.

Tak segan, Bupati Arief ikut angkat cangkul,  gotong royong bersama masyarakat sekitar meratakan material urugan batu grosok.

Sebenarnya, Pemkab Blora sedang mengupayakan penanganan jangka panjangnya jalan tembus Blora – Ngawi itu dengan mengajukan permohonan bantuan pembangunan ke Pemerintah Pusat melalui Inpres. ‘’ Jalan ini merupakan akses terdekat Blora menuju exit tol Ngawi, sehingga kami akan berupaya keras  supaya pembangunannya   berhasil ,” ungkapnya.

Mengapa Pemkab  minta dukungan ke Pusat? Menurut Bupati Arief Rohman, di tengah hutan ini ada KHDTK UGM seluas 11 ribu Hektare, ada kampus lapangan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta yang merupakan almamater nya Pak Presiden. Setiap tahun mahasiswa UGM datang ke lokasi itu.  Sekaligus desa-desa di sekitar hutan di lokasi itu merupakan sentra penghasil jagung.

Belum lagi muncul banyak cerita,  banyak pengguna tol ketika keluar dari Ngawi menuju Blora diarahkan Google Maps lewat Getas – Randublatung, karena memang jarak terdekat. Namun kondisi nya rusak.

Baca Juga :  Petugas Gabungan di Blora Kembali Temukan Makanan Mengandung Formalin dan Rhodamin

‘’Karena jalannya rusak, apalagi di musim penghujan seperti ini, banyak truk pengangkut hasil panen terperosok. Sedangkan kemampuan anggaran Kabupaten terbatas,” tambahnya. Di tahun 2022 Pemkab hanya mampu membangun ruas jalan itu jalan sekitar 1,5 Km. Yakni dari Pasar Randublatung ke Selatan.

Tak kenal patah arang, itu memang sifat orang nomor satu di Blora saat ini dalam memperjuangkan pembangunan di kabupaten yang ia pimpin.

Semua pihak diminta dukungannya.  Mulai Presiden Jokowi , Pak Mensesneg Pratikno, Pak Menteri PUPR Basuki, Pak Gubernur Ganjar Pranowo, yang semuanya alumni UGM. Begitu juga Bu Rektor Ova Emilia dan Mas Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono diminta mendukung perjuangan membangun jalan Randublatung – Getas.

Untuk kepentingan Blora, jika usaha itu berhasil, jalan Randublatung – Getas bisa diwujudkan bersama, betapa senangnya ribuan masyarakat desa hutan di dalam sana yang selama ini jadi kantong kemiskinan.

Tidak hanya berteori, kunjungan ke Kementerian Bappenas, Kementerian PUPR, dan Kementerian Keuangan, agar ada kebijakan khusus untuk dukungan anggaran bagi pembangunan daerah, juga dilakukan.

Jarak dari Randublatung menuju Getas, batas Ngawi, Jawa timur  sepanjang 18 Kilometer. Kerusakan parah sekitar 13 Kilometer dari Randublatung hingga Getas, Kradenan. Sementara itu  dari Getas hingga batas Ngawi sekitar 3 kilometer. Selebihnya masih baik.

Yang rusak parah memang jalan di tengah hutan . Jika musim hujan, banyak anak sekolah setiap pagi harus berjibaku dengan lumpur ketika berangkat sekolah ke Randublatung maupun Ngawi.

Segera Dibangun

Usaha memang tidak akan mengkhianati hasil. Ruas jalan Randublatung – Getas, dibangun tahun 2023 ini melalui skema dana Inpres.

Dengan kepastian itu, tidak henti-hentinya, Bupati Blora, Arief Rohman mengucapkan syukur menyusul pengajuan anggaran pembangunan jalan kabupaten ruas Randublatung – Getas, tembus Ngawi, Jawa Timur, disetujui pemerintah pusat (Kementerian PUPR) melalui dana Inpres Jalan 2023.

‘’Alhamdulilah ya Allah, sujud syukur. Setelah ditunggu-tunggu cukup lama, akhirnya kabar baik dan menggembirakan yang dinantikan masyarakat Getas, Kecamatan Kradenan dan sekitarnya. Pengajuan anggaran pembangunan jalan kabupaten ruas Randublatung – Getas, tembus Ngawi, Jawa Timur, disetujui pemerintah pusat (Kementerian PUPR) melalui dana Inpres Jalan 2023.’’

Pembangunan ruas jalan itu  akan dilakukan dua seksi, dengan total anggaran Rp 53,7 M. InsyaAllah akhir September 2023 ini sudah kontrak. Proyek Randublatung – Getas itu akan melengkapi Inpres jalan yang diperoleh Blora, yakni ruas jalan Temulus – Sumber dan Klatak – Wulung yang saat ini tengah dikerjakan pembangunannya.

Baca Juga :  Membaca Pesan Tersirat Lukisan Kartun Joko Susilo (Suara Merdeka) di Hari Jadi Blora ke-273

‘’Maturnuwun Pak Presiden Jokowi, Menteri PUPR, Mensesneg, Menteri Bappenas, dan Rektor UGM,’’  ucap Bupati yang akrab dipanggil Mas Arief itu.

Ditandaskan, jalan Randublatung – Getas yang akan segera dibangun dengan skema anggaran Inpres Jalan itu, merupakan akses jalan utama menuju Kampus KHDTK Getas UMG Yogyakarta.

Sehingga, jika selesai nanti, akan membuka akses Blora ke Ngawi, Jawa Timur, dan sebaliknya yang lebih dekat. Dengan demikian  ekonomi di desa-desa hutan di wilayah Blora Selatan akan lebih terbuka.

Zaenal, salah satu warga Desa Bodeh, yang sehari hari berjualan warung kecil kecilan di pertigaan Sumengko, tengah hutan batas Bodeh dan Getas, sudah selayaknya juga ikut senang dan bersyukur.

Lantaran harapannya ke Bupati Arief, agar jalannya dibangun menjadi mulus, tak lama lagi akan kesampaian. Sehingga nantinya, truk -truk pengangkut hasil panen jagung dan lainnya tidak akan terperosok lagi. Anak sekolah bakalan tidak akan susah kalau mau cari ilmu.

Demikian juga, Mas Agustian, salah satu perawat Puskesmas Menden yang rumahnya di Getas, tak lama lagi mimpi panjenengan akan terwujud.

Nantinya, jika setiap hari harus menempuh jalan rusak sepanjang lebih dari 15 kilometer untuk bekerja, meski musim penghujan tidak akan lagi harus bergelut dengan lumpur yang membahayakan.

Sekali lagi, hasil tidak akan menghianati usaha. Untuk mendapatkan kesuksesan, memang harus berjuang keras  untuk mendapatkannya. Secara hukum alam pun, jarang sekali seseorang yang sukses karena bermalas-malasan.

Selamat dan maturnuwun Bupati Arief, berkat kerja keras panjenengan dan jajaran, semuanya akan terbayarkan. ***

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.