BLORA, topdetiknews.com – Longsor sepanjang 130 Meter dengan ketinggian 7 Meter terjadi di Sungai Lusi Desa Ngampel, Kecamatan Blora Kota. Longsoran tersebut menggerus areal makam Syekh Abdul Qohar yang ada di desa setempat.
Diketahui, areal makam Syekh Abdul Qohar setiap tahunnya, di bulan Asyuro akhir, digunakan untuk acara wisata religi bagi para umat muslim dalam rangka Haul Syekh Abdul Qohar.
Bupati Blora, H. Arief Rochman Msi, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si.petrntahkan KepaLa DPUPR, Ir. Sam Gautama Karnajaya, MT , untuk segera xek lapangan dan melakukan penanganan.
Ir. Sam Gautama Karnajaya, MT bersama jajaran bidang Sumber Daya Air (SDA) langsung tinjau lokasi longsoran Sungai Lusi di Desa Ngampel, Kecamatan Blora itu, Senin (25/7/2022).
Turut hadir dalam tinjauan lapangan tersebut, anggota DPRD Blora, Mochamad Muchlisin, S.Hi., sejumlah tokoh masyarakat dan Pemerintah Desa setempat. serta jajaran DPUPR Blora.
Menurut Kabid SDA DPUPR Kab.Blora Surat, ST,MT, area kawasan makam Syekh Abdul Qohar yang terdampak longsor akibat gerusan Sungai Lusi Desa Ngampel kurang lebih sepanjang 130 meter dengan ketinggian tebing sungai yang longsor sekitar 7 meter.
“Bahkan gerusan sungai itu ini sudah menggerus area makam yang ada disitu sehingga rata – rata jarak area makam dan tebing sungai rata-rata hanya tinggal 1 meter,” jelas Surat.
Dikemukakan, untuk menangani longsoran tersebut agar tuntas membutuhkan alokasi anggaran kurang lebih Rp 2,5 miliar.
“Hasil perhitungan kami di lapangan itu akan segera kami laporkan ke pimpinan kami untuk disampaikan kepada Bupati guna sehingga anggaran penanganannya dapat dilaksanakan pada tahun 2023. ”
Segera Tertangani
Saat meninjau lapangan, Kepala PUPR Sam Gautama menyatakan, tinjauan lapangan dilakukan untuk mengambil langkah-langkah teknis penanganannya dan rencana pengalokasian anggarannya di tahun 2023, sehingga dapat segera tertangani.
“Setelah kami meninjau langsung kondisi longsoran yang terjadi di kawasan makam Syekh Abdul Qohar, memang sudah sangat mendesak untuk segera ditangani. Dikarenakan, tanah longsor yang ada di pinggir sungai Lusi ini sudah menggerus kawasan area makam yang setiap tahun memang dikunjungi banyak orang sebagai wisata religi dalam rangka Haul Syekh Abdul Kohar,” terang Sam Gautama.
Bahkan, lanjutnya, akibat longsoran itu sudah ada beberapa lokasi makam yang tergerus sehingga menurut penilaiannya tingkat urgensinya sudah mendesak dan segera untuk ditangani.
Sementara menurut salah satu anggota DPRD Kab.Blora, Mochamad Muchlisin, S.Hi., (Cak Sin) yang ikut mendampingi tinjauan di lapangan, kejadian tanah longsor yang mengancam kawasan makam Syekh Abdul Qohar tersebut sebetulnya sudah lama terjadi, yakni sekitar tiga tahun yang lalu.
“Dan baru mulai akhir tahun 2021 kemarin kejadian ini kami laporkan ke Dinas PUPR dan pada bulan Juli 2022 ini kami juga sampaikan ke Bapak Bupati agar dapat segera dilakukan penanganan. Karena longsor yang terjadi sudah menggerus area makam sehingga kalau hal ini dibiarkan maka akan merusak kawasan area makam Syekh Abdul Qohar,” ungkap Cak Sin.
Pihaknya meminta agar segera dilakukan penanganannya mengingat area makam ini setiap tahunnya dipakai untuk acara wisata religi bagi para umat muslim dalam rangka Haul Syekh Abdul Qohar.
Sehingga kalau tidak segera ditangani maka hal ini dapat menimbulkan masalah kerusakan area makam maupun mengganggu kelancaran pada saat pelaksanaan acara Haul Syekh Abdul Qohar.
“Kami meminta agar Pemerintah Kabupaten bisa memprioritaskan alokasi anggaran APBD TA. 2023 untuk menangani longsoran sungai Lusi yang terletak di area makam Syekh Abdul Qohar ini di desa Ngampel Kec. Blora,” Imbuh Cak Sin. (ud)
