Nyentrik kata yang pas untuk disematkan. Konon saat menjadi Presiden seolah protokoler istana tidak jalan, dengan bersandal jepit banyak orang masuk istana dengan mudah.
Angkernya aura feodalisme diganti dengan suasana nyaman egaliterianisme. Dan masih banyak lagi cerita unik lainnya. Pernyataannya banyak menuai kontroversi tetapi selalu ditanggapi tenang dan santai sambil mengatakan dengan ujaran khas “Gitu aja koq repot”.
Tidak berlebihan jika ada yang menyebut Gus Dur sebagai tokoh yang humanis. Banyak orang dari berbagai latar belakang suku, agama dan ras merasa aman tenteram dengan fatwanya saat sebagai tokoh NU juga kebijakannya saat menjadi presiden RI.
Gus Dur tidak bisa dipisahkan dari nama besar NU dan bangsa Indonesia. NU organisasi terbesar di negeri ini banyak melahirkan tokoh besar yang bijak dan pintar. Sejarah peradaban bangsa banyak terwarnai. Jejak bakti dan kontribusinya teruji.
Keteguhan eksistensi NU teruji pada setiap dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara. Meneguhkan kemandirian NU bagi peradaban dunia. Selamat harlah NU ke-94. (Susanto Budi Susetyo, SSos/anggota DPRD Blora dari Fraksi PKS)