Blora, topdetiknews.com – Anggota Bawaslu RI Fritz Edward Siregar melakukan kunjungan kerja ke Bawaslu Kabupaten Blora pada Rabu (12/1). Kunjungan kerja ini merupakan rangkaian dari monitoring serta evaluasi yang dilakukan oleh Fritz di bagian utara provinsi Jawa Tengah 11-13 Januari 2022 dalam persiapan menyongsong Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024 mendatang.
Blora menjadi Kabupaten terakhir setelah Kantor Bawaslu Jepara, Bawaslu Kudus, Bawaslu Pati, Bawaslu Rembang.
Dalam kunjungannya di Kabupaten Blora, Koordinator Divisi Hukum, Humas dan Datin Bawaslu RI itu didampingi oleh Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Mohammad Rofiuddin, yang juga merupakan putra kelahiran Blora.
Ketua Bawaslu Kabupaten Blora, Lulus Mariyonan menyampaikan hasil-hasil kinerja yang dilakukan Bawaslu Kabupaten diantaranya program pengembangan desa pengawasan dan desa antipolitik uang. Kemudian inisiasi Saka Adyasta Pemilu dan Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif untuk edukasi dan mendorong keterlibatan masyarakat dalam pengawasan. Serta sosialisasi dengan penerbitan buletin, buku, poster, Iklan layanan Masyarakat (ILM), juga talkshow melalui media sosial yang dibuat secara mandiri oleh Bawaslu Kabupaten Blora membuat Fritz memuji dan berikan apresiasi kinerja jajaran Bawaslu Kabupaten Blora.
“Dengan keterbatasan yang dimiliki, ternyata Bawaslu Kabupaten/Kota mampu menghasilkan output yang sangat luar biasa. Oleh karenanya keberadaan inovasi-inovasi Bawaslu kabupaten/kota dalam hal publikasi dan sosialisasi tanpa anggaran menjadi hal yang patut untuk dicontoh.” Urai Fritz.
Lebih lanjut Fritz juga berharap seluruh jajaran Bawaslu ke depan bisa semakin kompak dan kreatif dalam mengadakan kegiatan yang berbasis kemasyarakatan dan memaksimalkan media sosial yang telah ada agar lebih dekat dan masyarakat.
“Terus kembangkan kegiatan-kegiatan, publikasi media sosial, serta buletin untuk menyebarkan semangat pengawasan kepada masyarakat untuk mempersiapkan Pemilu dan Pilkada 2024 di tengah karakteristik masyarakat di setiap daerah tentu saja berbeda-berbeda karena adanya perbedaan dari segi sosio budaya ataupun geografis” pungkasnya.
