Dikatakan, hadil data yang diperoleh dengan datang ke keluarga itu nantinya sesuai dengan kenyataan yang ada. Jangan sampai petugas mendata di RT hanya menyalin.
Pasalnya, data Regsosek tersebut adalah sistem dan basis data seluruh penduduk yang terdiri atas profil, kondisi sosial ekonomi, dan tingkat kesejahteraan yang terhubung dengan data induk kependudukan. Sehingga Keberadaan data tersebut, sangatlah penting bagi pemerintah untuk pertimbangan pengambilan kebijakan.
Untuk itu, Wakil Bupati yang akrab disapa Mbak Etik kembali mengingatkan, para petugas yang akan terjun di desa-desa bisa bekerja secara profesional dan tidak terpengaruh oleh kepentingan-kepentingan pihak lain yang bisa mengganggu kualitas data. Mengingat data tersebut memegang peran strategis, salah satunya agar program bantuan pemerintah bisa tepat sasaran.
“Sekali lagi, dalam pendataan di lapangan jangan ada muatan atau kepentingan politis. Saya juga minta agar dalam pendataan jangan sampai ada titipan-titipan data,” imbuh Mbak Etik
Dengan data yang valid, lanjutnya, nantinya akan berguna dalam keberhasilan pelaksanaan program dan kebijakan pemerintah. Salah satunya data penerima dan penyaluran bantuan di Blora bisa secara tepat sasaran. “Biar tidak ada salah sasaran bantuan, kami berharap panjenengan melakukan kegiatan ini dengan benar dan baik.
Dijelaskannya, Kabupaten Blora memiliki jumlah penduduk sekitar 943 ribu jiwa, dan hampir separuhnya masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). “Meski demikian masih ditemui persoalan penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran. Oleh karena itu dengan pendataan Regsosek diharapkan akan memperbaiki data yang ada selama ini.