- Oleh : Daryanto
” STYLE masing-masing Bupati Blora tentu tidak bisa disamakan. Kalau dikatakan Bupati kali ini jarang turun ke bawah, terus apa yang dilakukan selama ini, termasuk yang paling gres, gerakan subuh berjamaah yang multi kompleks acaranya, bukan sebuah action turun ke bawah ? Tuku donat ning Kalimantan … tetep semangat Pak Arief, kanggo mBlora masa depan . “
MENDENGAR dan mengamati lirik lagu Yeni Inka dan Farel Prayoga yang lagi viral, Tuku donat ning Kalimantan … tetep semangat kanggo masa depan – Joko Tingkar Ngombe Dawet — Ora usah dipikir marahi mumet — sederhana tetapi jika diterapkan pada objek tertentu, seperti dengan langkah Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si. yang memimpin Blora sejak 26 Februari 2021 lalu – agaknya cukup menginspirasi.
Tiada gading yang tak retak, karena memang kesempurnaan itu milik Allah semata. Banyak kritik yang disampaikan secara bisik-bisik – Bupatine kakehan ngurusi nduwur sementara internal tidak diperhatikan, itu adalah sebuah otokritik yang positif dan sebagai bentuk perhatian kepada Bupati Blora, Arief Rohman.
Maido itu mudah, di kalangan orang Jawa ada ungkapan, kadangkala permintaan atau tuntutan anak kepada orang tua itu berlebih. Sementara dari kacamata orang tua permintaan itu menjadi semacam keluhan, ora ngerti butuhane wong tuwo. Tetapi sekedar saran untuk Bupati Arief, sekecil apapun kritik hendaknya juga diperhatikan.
Style masing-masing Bupati Blora tentu tidak bisa disamakan. Kalau dikatakan Bupati kali ini jarang turun ke bawah, terus apa yang dilakukan selama ini, termasuk yang paling gres, gerakan subuh berjamaah yang multi kompleks acaranya, bukan sebuah action turun ke bawah ?
Terkait turba yang dikemas dengan safari Subuh Berjamaan ( maaf, sempat diplintir juga), dengan multi acara, salah satunya adalah menyerap aspirasi warga, sudah dua eks kawedanan yang dikunjungi (Blora dan Randublatung).
Sekali lagi ini hanya persoalan style. Tuku donat ning Kalimantan … tetep semangat Pak Arief, kanggo mBlora masa depan.
Siapa bilang Bupati Blora, H. Arief Rohman hanya sibuk ngurusi atas dan jarang turun ke bawah ? Buktinya, Bupati yang akrab disapa Mas Arief itu, Jumat (29/07/2022) lalu, dari subuh hingga siang sempatkan ngantor di Desa Tempuran, Kecamatan Blora.
Dengan mengajak Dandim 0721 Blora, Letkol Inf Andy Soelistyo K.P, S.Sos, M.Tr (Han) dan Kapolres Blora, AKBP Fahrurozi, SIK,MM,MH, Bupati Arief melakukan banyak hal saat ngantor di Tempuran yang mempunyai banyak potensi wisata itu.
Mulai menyerap aspirasi masyarakat, mengajak kalangan akademisi yakni tim pengabdian masyarakat Institut Sepuluh November (ITS) Surabaya untuk meninjau sekaligus menggali potensi desa, menghadirkan berbagai pelayanan, dan sejumlah kegiatan lainnya.
Para penggede Blora itu, Bupati, Dandim, Kapolres tampah tak risih berbaur dengan warga. Mereka ngopi bareng’ di sebuah warung kopi, membaur bersama dengan para warga dan petani setempat. Para warga pun juga tampak akrab saat menyampaikan aspirasinya kepada Bupati dan Kapolres.
Mblandang
Tak dipungkiri sejak memimpin Blora, julukan yang pas untuk Bupati Arief, Bupati Blora sing paling mblandang. Mblandhang tersebut jangan diartikan negatif, karena memang tidak dalam konteks persaingan. Mblandhang sendiri artinya sesuatu yang sangat cepat, dimana secara leksikal bermakna sesuatu yang lebih dari batas.
Berapa ratus Perguruan Tinggi (PT) di negeri ini yang diajak MoU untuk Sesarengan mBangun mBlora (termasuk di dalamnya untuk membantu mengurangi angka kemiskinan. Mulai digitalisasi Blora, dan yang paling baru menduniakan Blora.
Baru kali ini sejarah tercipta di Blora. Bupatine mblandang. Bisa dibandingkan, sejak tahun 1992 bupatinya dua kali jabatan, disusul 1999 lagi-lagi bupati dua kali masa jabatan, tahun 2009 kembali bupati juga dua kali jabatan.
Seperti yang dilakukan baru-baru ini, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si. nekat temui Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta, semata untuk kemajuan Blora.
Bupati Blora itu berdialog dengan Jose Ramos Horta untuk membuka peluang atau menjajaki kerjasama antara Blora dengan Timor Leste. Keduanya mendiskusikan peluang kerjasama pendidikan migas hingga perdagangan produk kerajinan kayu jati.
Belum lagi, Bupati Arief juga melakukan koordinasi dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) – Komunitas Politik Luar Negeri Indonesia, sebuah komunitas hubungan internasional terbesar se Asia Tenggara yang dipimpin Dr. Dino Patti Djalal. Hasilnya, FPCI siap bantu percepatan pembangunan Kabupaten Blora melalui program Sister City.
Dengan cara ini Blora akan benar-benar Go Internasional. Seperti dikemukakan Dino Patti Djalal, berdasarkan studi yang telah ia lakukan, ada beberapa negara yang bisa diajak kerjasama dengan Blora. Seperti Korea, Jepang, China, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Australia.
Dino Patti sendiri mengakui, jarang ada Bupati yang punya wawasan luas seperti Bupati Blora saat ini. Biasanya malah Kemenlu cari daerah mana yang siap, ini justru Bupatinya yang aktif membangun komunikasi dengan FPCI.
Sister City atau kota bersaudara sendiri adalah konsep menghubungkan dua kota di lokasi negara yang berbeda untuk menciptakan koneksi budaya dan kontak sosial antar penduduk.
Ora nduwe kesel. Disela-sela kesibukannya, Bupati Blora, H. Arief Rohman, S.IP., M.Si, masih sempatkan temui Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Dr. H. Zulkifli Hasan, SE., MM, untuk minta dibantu Blora ekspor briket arang batok kelapa, kerajinan kayu jati, produk olahan kelor.
Hasilnya, Mendag bersama jajarannya Kemendag mendukung upaya Blora untuk fokus pada peningkatan ekspor hasil produk dari Blora. Dan siap membantu. Karena menjadi fokus arahan dari Pak Presiden untuk menggenjot ekspor.
Untuk diketahui, beberapa produk lokal Kabupaten Blora seperti briket arang batok kelapa, kemudian kerajinan kayu jati, hingga produk olahan tanaman kelor memang sudah layak ekspor. Beberapa waktu lalu, produk produk tersebut sempat dipamerkan di pojok UMKM Bandara Ngloram saat Presiden Jokowi melakukan peresmian bandara.
Sekali lagi tiada gading yang tak retak, dan kesempurnaan memang hanya milik Allah. Hanya sekedar mengingatkan, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan mendengar, melhat dan merasakan Blora saat ini ? Tuku donat ning Kalimantan … tetep semangat Pak Arief, kanggo mBlora masa depan . *)
Editor : Daryanto