Reporter : Bagas Pradanto – Editor : Daryanto
ANGGOTA Bawaslu Kabupaten Blora, Andyka Fuad Ibrahim, menyatakan, hadirnya pemilih pemula di Pilkada, diharapkan bukan hanya sebatas datang ke TPS, melainkan harus bisa menjadi pemilih yang cerdas. Harus bisa berpikir rasional ketika menggunakan hak pilihnya. Diharapkan mau mempertimbangan visi misi calon dan rekam jejak profilnya dalam memilih.
BLORA, topdetiknews.com – Jumlah pemilih pemula untuk Pilkada Blora diperkirakan mencapai 15 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT). Kemana mereka akan menjatuhkan pilihannya ?
Dikemukakan M. Syaiful Amri, anggota KPU Kabupaten Blora saat “Sosialisasi Pendidikan Politik Bagi Pemilih Pemula” yang digelar Kantor Kesbangpol Blora, di aula SMK Muhammadiyah 1 Kedungtuban, Kamis (20/02/2020), bahwa 15% pemilih dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap) adalah pemilih pemula. Sehingga keberadaannya sangat penting dalam Pilkada nanti.
Dikemukakan oleh Kepala Kesbangpol Kabupaten Blora, Wahyu Jadmiko, di sosialisasi yang diikuti ratusan peserta dari SMK dan SMA Muhammadiyah 1 Kedungtuban, serta SMK NU Kedungtuban, pemilih pemula rawan dimobilisasi oleh peserta pemilu. Untuk itu perlu pendidikan politik untuk meningkatkan wawasan dalam memilih.
Terpisah, Andyka Fuad Ibrahim, anggota Bawaslu Kabupaten Blora menyatakan, hadirnya pemilih pemula diharapkan bukan hanya sebatas datang ke TPS, melainkan harus bisa menjadi pemilih yang cerdas.
Dikemukakan, pemilih pemula harus bisa berpikir rasional ketika menggunakan hak pilihnya. Diharapkan mau mempertimbangan visi misi calon dan rekam jejak profilnya dalam memilih. ”Bukan memilih karena dorongan uang atau materi yang tidak mendidik, yang nominalnya sebenarnya tidak seberapa,” pesan Fuad Ibrahim. *)