Berdasarkan kajian yang sudah ada tentang pemilihan lokasi kawasan peruntukan industri (KPI) Blora, urutannya yang terbaik :
- KPI nomer urut 2 (Desa Sambiroto, Gagaan, dan Sendangwates-Kec. Kunduran, Industri Campuran, luas: 90,237 Ha).
- KPI nomer urut 14 (Desa Randulawang-Kec. Jati, Agro Industri, luas: 53,503 Ha).
- KPI nomer urut 4 (Desa Nglangitan, dan Gempolrejo-Kec. Tunjungan, Industri Campuran, luas: 86,187 Ha).
- KPI nomer urut 6 (Desa Plantungan-Kec. Blora, Industri Semen, luas: 115,289 Ha).
- KPI nomer urut 5 (Desa Sitirejo-Kec. Tunjungan, desa Sendangrejo-Kec. Blora, Industri Campuran, luas:85,826 Ha).
Cukup Potensial
Kabupaten Blora memiliki potensi industri yang cukup potensial dengan berbagai produk, khususnya produk yang didukung oleh ketersediaan bahan baku, lahan industri, tenaga kerja terampil, dan pemasaran.
Sedangkan sektor industri yang paling banyak digeluti di Kabupaten Blora adalah industri yang berbahan dasar dari produk pertanian, dan kehutanan. Terdiri dari industri gula berbasis tebu, industri pengolahan tembakau, industri kayu, barang dari kayu dan gabus, industri barang anyaman dari bamboo, rotan dan sejenisnya, industri furniture serta industri pakan berbasis sumber daya lokal.
Sedangkan untuk industri sedang/besar di wilayang Kabupaten Blora investasi tahun 2017 terdiri dari jenis industri ragi tape, tahu, rokok kretek, kapur tulis, perbot rumah tangga/pengolahan kayu, pupuk organik, barang dari semen, arang briket, jasa konveksi, dan industri pemecah batu.