Mutiara-Mutiara Milik Polres Blora Yang Menginspirasi 

oleh -446 Dilihat
oleh
SEKOLAH NGAJI : Aipda Adi Tri Sukmoro, Ka Jaga Sat Samapta Polres Blora saat mengajar ngaji sejumlah santriwan dan santriwati di sekolah ngaji yang dibuka di rumahnya.

” ADALAH  Aipda Adi Tri Sukmoro,  Ka Jaga Sat Samapta dan Bripka Puguh Agung Dwi Pambuditomo,SH,MH anggota Satlantas (Polres Blora). Aipda Adi  membuka sekolah mengaji atau TPQ, sementara Bripka Puguh  sudah 6 tahun melakukan pendampingan terhadap anak anak kaum difabel sebuah yayasan di wilayah Kecapatan Randublatung. “

BLORA,topdetiknews.com  – Ini profil mutiara-mutiara Polres Blora yang menginspirasi. Di sela-sela bertugas sebagai anggota bhayangkara, berinisiatif menjadi sosok yang berguna bagi warga masyarakat. 

Adalah  Aipda Adi Tri Sukmoro,  Ka Jaga Sat Samapta dan Bripka Puguh Agung Dwi Pambuditomo,SH,MH anggota Satlantas (Polres Blora). Aipda Adi  membuka sekolah mengaji atau TPQ, sementara Bripka Puguh  sudah 6 tahun melakukan pendampingan terhadap anak anak kaum difabel sebuah yayasan di wilayah Kecapatan Randublatung.

Baru-baru ini, Kapolres Blora, AKBP Fahrurozi,SIK,MM,MH memberikan penghargaan kepada Aipda Adi Tri Sukmoro atas dedikasinya dalam membuka sekolah mengaji atau TPQ dirumahnya di kelurahan Bangkle, Kecamatan Blora Kota.  

Sosok Aipda Adi Tri Sukmoro, yang sehari harinya menjabat sebagai Kepala Jaga, (Ka Jaga) Sat Samapta Polres Blora adalah seorang petugas kepolisian yang dikenal tegas dan disiplin dalam melaksanakan tugas.

Bertugas di Satuan Samapta tentunya setiap hari ia bersentuhan langsung dengan masyarakat dan dituntut untuk selalu menjaga wibawa kala menjalankan tugas.

Namun siapa sangka, dibalik kegagahannya sebagai seorang anggota Polri, saat berada dilingkungan rumah tinggalnya ia menjadi seorang guru mengaji. Bahkan boleh dikatakan ia adalah pendiri atau ketua dari sebuah sekolah ngaji yang disebut TPQ Nurul Quran di wilayah kelurahan Bangkle RT 04 RW 05.

Tak hanya mengaji saja,  ia yang dibantu oleh istrinya, Siti Mustrianawati, bersama 7 guru ngaji lainnya, juga mendakwahkan Islam melalui padepokannya,  Padepokan Alab-Alab Sabrang Lor.

Kegiatan mengaji di Padepokan Alab-Alab Sabrang Lor dilakukan setiap hari. Kegiatan dimulai dengan ibadah Sholat Asyar yang digelar di Mushola dekat rumahnya. Setelah Sholat berjamaah dilanjutkan dengan sekolah mengaji yang dilaksanakan di Mushola dan tempat mengaji di rumahnya.

Aipda Adi Tri Sukmoro menceritakan,  ihwal mendirikan sekolah mengajii, ketika dirinya melihat lingkungan di sekitar tempat tinggalnya lokasinya jauh dari sekolah mengaji. Lantas sedikit demi sedikit ia mulai mengajari mengaji anak anak dan remaja warga sekitar tempat tinggalnya.

“Berawal dari itulah saya ingin mengajarkan mengaji kepada anak anak. Dulu hanya mengajari 9 anak saja, kini sudah ada sekitar 123 santri yang terdiri dari 73 anak anak dan 50 ibu ibu,” papar  Aipda Adi Tri.

Mendapat perhatian dan penghargaan dari Kapolres Blora dirinya merasa terharu dan tidak menyangka. “Alhamdulilah kami ucapkan terima kasih kepada bapak Kapolres Blora. Ini adalah sebuah perhatian yang besar dari seorang pimpinan. Tentunya kami akan lebih ikhlas dan semangat dalam mengelola sekolah mengaji yang sudah berjalan,” imbuh Aipda Adi Tri Sukmoro.

Kaum Difabel

Satu lagi, sosok polisi di Blora yang menginspirasi adalah  Bripka Puguh Agung Dwi Pambuditomo,SH,MH anggota Satlantas Polres Blora, yang sudah 6 tahun melakukan pendampingan terhadap anak anak kaum difabel sebuah yayasan di wilayah Randublatung.

Padahal  lokasi Yayasan Insan Mandiri Blora Selatan tempat dia “memberi kasih” kepada anak-anak difabel  terletak di Kelurahan Wulung, Kecamatan Randublatung, terbilang jauh dari tempat domisili. Yakni sekitar 34 km, dengan kondisi jalan yang kurang mumpuni.

Semua itu tidak mengurangi semangat Bripka Puguh untuk tetap menjalin silaturahmi dan mendampingi dalam pencarian dan pengembangan bakat anak-anak difabel.

Hasil tidak akan mengkhianati usaha.  jika melakukan sesuatu dengan serius atau berupaya dengan sungguh-sungguh, maka akan mencapai hasil yang gemilang. Terbukti, sejumlah anak difabel binaan Bripka Puguh sudah ada yang juara lomba melukis, bahkan  sudah ada yang rekaman lagu.

Jelang HUT Bhayangkara ke-75, Bripka Puguh bersama dengan rekan-rekan sesama pengasuh Yayasan Difabel Insan Mandiri Blora Selatan melaunching kerajinan tangan tas dan kerudung ecoprint hasil karya adik adik difabel.

Launching digelar  rumah Bripka Puguh,  Dukuh Kidangan, Kelurahan Jepon., Senin, (20/06/2022).

Untuk pemasaran kerajinan tas dan kerudung ecoprint, nantinya akan  dibeli oleh para donatur.  Uang hasil penjualan tersebut dapat dimanfaatkan oleh para orang tua untuk membantu kebutuhan sehari hari mereka.

Bripka Puguh menuturkan, membuat kerajinan teknik ecoprint sudah diajarkan kepada anak-anak difabel binaannya selama 2 tahun ini. Pada tahun pertama  sudah launching kerajinan batik ecoprint anak difabel Insan Mandiri Blora Selatan. Kali ini, kembali  launching kerajinan tas dan kerudung ecoprint.

Ihwal kenapa kerajinan ecoprint tersebut yang dipilih untuk anak anak difabel, menurutnya, semua itu berawal dari ide kakaknya yang juga seorang guru di SMP Kunduran,  bahwa metode ecoprint cocok untuk anak anak difabel.

“Berawal dari ide dan diskusi ringan dengan kakak dan pengasuh yayasan, akhirnya kita pilih ecoprint. Kita kembangkan untuk kegiatan keterampilan anak anak. Harapannya setelah anak anak lulus sekolah dia bisa membuat karya yang bisa dijual untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup,” tutur Bripka Puguh.

Enam Tahun

Dengan sabar dan telaten Bripka Puguh mengajari anak anak difabel untuk membuat tas dan kerudung ecoprint.  Dan kini hasilnya boleh dibilang luar biasa.  Bukan waktu sebentar dia mendampingi anak anak difabel Yayasan Insan Mandiri Blora Selatan.

Yakni, sudah 6 tahun Puguh mendampingi anak anak difabel Yayasan Insan Mandiri Blora Selatan. Tentu dalam kurun waktu 6 tahun itu sangat banyak pengalaman yang didapatkan.  Salah satunya adalah kendala komunikasi dengan anak anak difabel.

“Karena setiap anak penyandang disabilitas masing-masing ada yang tuna rungu, tuna netra dan tuna grahita jadi dibutuhkan kesabaran dalam momong mereka,” tandas Bripka Puguh.

Tak akan pernah berhenti mendampingi, berbagi kasih dan mengajari banyak hal untuk anak-anak difabel. Bahkan Bripka Puguh mempunyai cita-cita dan harapan,  di kawasan Blora selatan segera dibangun sekolah luar biasa.

Alasan utamanya, selama ini di kawasan Kecamatan Randublatung dan sekitarnya belum ada sekolah tersebut. “Sementara kami masih pinjam pakai SDN 5 Wulung yang kosong. Untuk itu harapannya semoga segera dibangun sekolah SLB bagi anak anak.”

Benar-benar menginspirasi dengan apa yang dilakukan salah seorang  Bhayangkara Polres Blora. Simpati dari para orang tua yang anaknya diasuh oleh Bripka Puguh tak henti-hentinya.

Sri Yuliana, salah satu orang tua anak difabel mengaku senang dengan kegiatan yang dilakukan oleh Bripka Puguh. Menurutnya,  dengan kehadiran Bripka Puguh, Yayasan Insan Mandiri Blora Selatan lebih hidup dan banyak kegiatan.

“Terima kasih kepada Bripka Puguh dan seluruh pengasuh di Yayasan, tentunya kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak anak kami. Terutama sebagai bekal kelak jika sudah dewasa,” ungkap  Sri Yuliana.

Terpisah, Ketua Yayasan Difabel Insan Mandiri Blora Selatan,  Intan Sari,S.Pd menyatakan, dirinya sangat terbantu dengan keaktifan Bripka Puguh yang ikut membantu mengelola Yayasan tersebut.

“Pak Puguh sangat aktif. Alhamdulilah kegiatan anak anak bisa terus terlaksana dengan inovasi inovasi baru dari pak Puguh,” ucap Intan Sari. Sekedar diketahui,  hingga saat ini Yayasan Insan Mandiri Blora Selatan sudah mempunyai anak didik sebanyak 131 siswa.

Sejumlah prestasi prestisius pernah mereka dapatkan. Diantaranya mengikuti Kejurnas Panjat Tebing di Aceh dan mendapatkan medali perunggu serta juara lomba melukis dalam event tingkat Jawa Tengah.

Keberadaan mutiara-mutiara polisi di Blora itu, Kapolres AKBP Fahrurozi memberi penghargaan. Menurutnya, pemberian penghargaan kepada anggota berprestasi adalah salah satu wujud reward dan punishment dilingkungan Kepolisian.

“Penghargaan kita berikan kepada anggota berprestasi. Dan dalam hal penghargaan Aipda Adi Tri kita lihat pada sisi yang berbeda, dimana ia telah mengabdikan diri secara ikhlas kepada masyarakat melalu sekolah mengaji. Tentunya pimpinan tidak akan tinggal diam. Ini adalah salah satu teladan dan motivasi bagi seluruh anggota,” ucap Kapolres Blora. Kepada seluruh anggota Kapolres Blora berpesan, jika ada niat untuk melakukan kebaikan maka segera lakukan dan jangan ditunda tunda karena umur seseorang tidak ada yang tahu masanya. “Kita bukan orang baik namun sepanjang kita bisa melakukan kebaikan, silahkan lakukan itu. Jangan menunda nundanya karena umur kita tidak tahu sampai kapan. Dan jaga nama baik dan marwah institusi Kepolisian,” tandasnya. *)

Reporter : Muji
Editor : Daryanto