Pipa Gas dan MS CNG di Blora Diresmikan, Siap Suplai Gas Untuk Industri di Jawa

oleh -684 Dilihat
oleh
FOTO BERSAMA : Usai meresmikan pipa Gas dan Mother Station (MS) Compressed Natural Gas (CNG) di Kecamatan Jiken, Blora, Jawa Tengah, Jumat (29/10), Bupati Blora, H. Arief Rohman dan jajaran pejabat di lingkungan PT Pertamina foto bersama.

” FASILITAS yang dibangun oleh Pertagas dan diresmikan meliputi, pembangunan pipa gas sepanjang 4 Km dan Mother Station dengan kapasitas 3,5 MMSCFD. Fasilitas tersebut nantinya diproyeksikan untuk mensuplai kebutuhan gas alam bagi industri di penjuru Pulau Jawa  yang wilayahnya belum tersambung pipa gas. ”

BLORA, topdetiknews.com –  Sub Holding Gas Pertamina, yakni  PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, melalui salah satu anak usahanya PT Pertamina Gas (Pertagas), resmikan pembangunan Pipa Gas dan Mother Station (MS) Compressed Natural Gas (CNG) di Kecamatan Jiken, Blora, Jawa Tengah, Jumat (29/10).

Hadir di acara itu Bupati Blora, H. Arief Rohman, Direktur Logistik & Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Dewan Komisaris PT Pertamina Gas, Direktur Utama PT Pertamina Gas dan President Director PT Pertagas Niaga.

Adapun fasilitas yang dibangun oleh Pertagas dan diresmikan tersebut meliputi, pembangunan pipa gas sepanjang 4 Km dan Mother Station dengan kapasitas 3,5 MMSCFD. Fasilitas tersebut nantinya diproyeksikan untuk mensuplai kebutuhan gas alam bagi industri di penjuru Pulau Jawa  yang wilayahnya belum tersambung pipa gas.

Menurut Direktur Utama Pertagas, Wiko Migantoro pembangunan fasilitas yang ada dimaksudkan untuk mendukung niaga anak perusahaan Pertagas, PT Pertagas Niaga yang sebelumnya telah menyuplai industri dengan CNG menggunakan sumber gas dari Jawa Timur.

“Dengan suplai gas baru dari ADK, pembangunan fasilitas pipa dan mother station ini bentuk upaya Pertagas menjamin kestabilan suplai energi bagi industri di Jawa,“ jelas Wiko.

Baca Juga :  Tolak Rencana Pemkab Gunakan Eks Pasar Induk Untuk Hotel

Mother Station di Jiken, Blora, mengkompresi gas yang bersumber dari PT Pertamina EP Cepu ADK (PEPC ADK) yang berasal dari Lapangan Alas Dara Kemuning (ADK). Dengan telah diresmikan, sekaligus menandai pemanfaatan perdana gas yang diproduksi dari sumur PEPC ADK yang mulai berproduksi pada November 2021. Selanjutnya gas yang telah terkompresi ini akan diantarkan menggunakan truk menuju ke konsumen industri.

Fokus PGN

Sementara itu, Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto menjelaskan, Jawa Tengah adalah wilayah yang menjadi salah satu fokus PGN untuk meluaskan ekspansinya dalam pemanfaatan gas bumi. “Selain menyalurkan gas melalui pipa dari Lapangan Kepodang dan Jambaran Tiung Biru, kami juga tetap melayani market industri non pipa. Alasannya adalah untuk mendukung percepatan pertumbuhan industri dalam waktu singkat, tentunya dengan harga yang kompetitif,“ ungkap Haryo.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina, Mulyono menyampaikan apresiasi, menyusul  proyek yang telah diresmikan tersebut menunjukkan sinergi seluruh afiliasi Pertamina Group.

“Proyek ini dari mulai hulu hingga hilir dilakukan melalui kolaborasi Pertamina. Meski kondisi di tahun-tahun ini cukup menantang namun Pertamina berhasil menunjukkan komitmennya untuk tetap menuntaskan proyek penting bagi ketahanan suplai energi Indonesia, “ kata Mulyono.

Baca Juga :  Resmi Beroperasi, Lapangan Kemuning PEPC ADK Mampu Produksi Gas 3,5 MMSCFD

Terpisah, President Director Pertagas Niaga, Aminuddin menyampaikan,  selain produk CNG, produk turunan lain yang dihasilkan adalah kondensat. Produk itu selanjutnya akan menjadi pelarut bagi keperluan industri.

“Permintaan industri akan kebutuhan kondensat pun saat ini cukup tinggi dan kami percaya diri memenuhi keperluan tersebut sehingga kami mengambil peran dalam kemajuan industri nasional,” ucap Aminuddin.

Saat ini subholding gas PT Perusahaan Gas Negara, Tbk telah menyuplai gas alam sebesar lebih dari 700 BBTUD untuk kebutuhan di Pulau Jawa. Suplai tersebut untuk memenuhi kebutuhan industri, jaringan gas kota, transportasi berbahan bakar gas hingga pembangkit listrik. Hal itu sebagai kontribusi dalam penyediaan energi alternatif yang ramah lingkungan serta mengurangi ketergantungan pada penggunaan BBM. *)

Reporter : Muji
Editor : Daryanto

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.